Tual (ANTARA) - Gubernur Maluku Murad Ismail mengharapkan dewan juri pada ajang Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani) Katolik IV tingkat Provinsi Maluku yang berlangsung di Kota Tual 25-30 September 2022, dapat menjunjung tinggi netralitas dan objektivitas dalam penilaian sehingga memberikan hasil optimal.
"Kerjakan tugas secara obyektif dan bertindaklah netral tanpa melihat ini peserta siapa, asal dari mana atau kontingen apa," kata Gubernur Murad saat menghadiri pengambilan sumpah jabatan para Dewan Juri Pesparani Katolik IV Provinsi Maluku di Kota Tual, Minggu.
Dewan juri, menurutnya merupakan salah satu unsur terpenting untuk melakukan penilaian dan turut menentukan kesuksesan dalam setiap perlombaan. "Apalagi Pesparani merupakan ajang perlombaan di bidang keagamaan lebih mengutamakan moral dan etika, sehingga sudah sepatutnya dewan juri dalam bertugas harus menjaga kejujuran, keadilan dan kebenaran tanpa intervensi dari siapapun juga," ujarnya.
Baca juga: Pemkot dan warga Tual siap sukseskan Pesparani Katolik 25-30 September
Mantan Kakor Brimob Polri itu berharap juara bukan menjadi sebuah prioritas bagi setiap kontingen lomba empat tahunan itu tetap menjadi sarana pembinaan iman dan taqwa umat Katolik kepada Tuhan Yang Maha Esa.
"Pesparani juga diharapkan menjadi cara kita bersama untuk terus menjaga kerukunan dan persaudaraan antar umat beragama di Maluku," katanya.
Dia berharap melalui even itu persatuan umat semakin dikuatkan dan potensi di bidang seni dapat dikembangkan untuk memuliakan Tuhan. Melalui Pesparani umat Katolik di Maluku semakin bersatu serta diharapkan bakat, talenta dan potensi peserta terus dikembangkan agar dapat berkiprah di level nasional dan internasional.
Baca juga: Sinode Gereja Protestan Maluku serahkan hewan kurban ke Masjid Raya Al-Fatah Ambon, bukti toleransi beragama terus dijaga
Pesparani juga dinilai Gubernur bukan saja merupakan even umat Katolik melainkan bagi semua umat beragama di Maluku, sama seperti pelaksanaan MTQ provinsi Maluku di Kabupaten Kepulauan Tanimbar yang mendapat dukungan dari umat Katolik dan Protestan. "Inilah nilai-nilai adat budaya leluhur yang harus dijaga untuk membangun Maluku yang bersatu aman damai dan sejahtera.
Para dewan juri Pesparani katolik dilantik dan diambil sumpah jabatannya oleh Uskup Diosis Amboina, Mgr. Seno Ngutra berdasarkan SK Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pesparani Katolik Daerah (LP3KD) Maluku, Nomor 05/I-Kep/LP3KDM/09/22 yang menetapkan 16 orang dewan juri untuk 13 mata lomba yang berlangsung dari tanggal 24 - 30 September 2022.
Baca juga: FKUB kampanyekan semangat toleransi di Malut, jaga toleransi beragama
Gubernur Maluku berharap objektivitas dewan juri Pesparani Katolik, begini penjelasannya
Minggu, 25 September 2022 16:39 WIB