Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Ambon melakukan uji sampel jajanan pelajar Sekolah Dasar (SD) dan sederajat di Ibu Kota Provinsi Maluku dan Kabupaten Maluku Tengah (Malteng), Selasa, untuk menjamin makanan layak dikonsumsi anak-anak."Sebanyak 36 persen sumber energi anak-anak didapat dari jajanan di sekolah. Bila pangan yang dikonsumsi itu mengandung bahan berbahaya akan berakibat buruk bagi pertumbuhan mereka. Itu sebabnya program BPOM ini untuk menjamin jajanan aman dikonsumsi anak-anak," kata Kepala BPOM Ambon, Hans Kakerissa kepada ANTARA di Ambon, Selasa.Ia mengatakan, sejauh ini belum ada siswa SD/sederajad di Maluku, khususnya Ambon yang keracunan zat berbahaya akibat mengkonsumsi jajanan di sekolah, baik yang dijual di kantin-kantin maupun kios-kios yang tersebar dekat sekolahnya.Namun program tersebut merupakan langkah antisipasi agar anak-anak tidak asal mengkonsumsi jajanan yang dijual di sekolah, yang mungkin saja di antaranya mengandung bahan berbahaya bagi kesehatan."Ini tindakan preventif untuk melindungi Sumber Daya Manusia (SDM) kita sejak anak-anak,"katanya.Uji sampel itu, kata Kakerissa dilakukan oleh anggota BPOM Ambon yang terbagi dalam dua tim, masing-masing tim beranggotakan tujuh orang dan ditempatkan di satu wilayah."Rencananya BPOM akan menguji sampel 140 jenis Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS), masing-masing wilayah Ambon dan Masohi, Ibu Kota Kabupaten Malteng akan diuji 70 jenis," katanya.Dia menambahkan, hasil uji laboratorium jajanan tersebut akan dimumkan satu minggu ke depan."Bila diketahui banyak jajanan yang mengandung bahan berbahaya atau tercemar mikroba karena dibuat tanpa memperhatikan unsur higienitas, maka kami akan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan setempat untuk memberikan pembinaan terhadap pelaku usaha di sekolah itu," tegasnya.Sementara itu, Tim di Kota Ambon sejak pagi hingga sore tadi menguji sampel makanan di 20 sekolah, yang tersebar di tiga kecamatan, masing-masing Nusaniwe, Sirimau dan Baguala.Koordinator Tim, Mathias Sandy mengatakan, dari hasil uji bahan kimia menggunakan mobil laboratorim keliling BPOM, tidak ditemukan adanya zat berbahaya dalam PJAS, atau semuanya memenuhi syarat (MS).Namun pihaknya akan menguji ulang di laboratorium BPOM sekaligus memeriksa kandungan mikrobiologi yang mungkin saja terdapat dalam jajanan."Ini masih identifikasi awal. Pengujian akan kami akan lanjutkan di Laboratorim untuk lebih memastikan ada tidaknya kandungan berbahaya dalam jajanan," kata Mathias Sandy.
BPOM Ambon Uji Sampel Jajanan Sekolah
Selasa, 22 Februari 2011 18:52 WIB