Ambon (ANTARA) - Bupati Maluku Tenggara M.Thaher Hanubun berharap warga masyarakat Ohoi Watuar tidak hanya menjadikan sagu sebagai makanan lokal, namun perlu cara dan inovasi sehingga mampu mengolah berbagai jenis makanan, dan kue yang bisa dijadikan oleh oleh khas Maluku Tenggara.
"Sehingga tidak hanya untuk ketahanan pangan namun juga akan bernilai ekonomis bagi kesejahteraan warga setempat," ungkap Thaher ketika, memenuhi undangan dari Penjabat Ohoi Watuar, Sepriyanus Janyaan untuk melihat langsung hasil olahan pohon sagu di Ohoi yang di pimpinannya.
Menurut dia meskipun tata cara pengolahan masih menggunakan cara tradisional, namun jangan hanya untuk di konsumsi dalam bentuk pangan tradisional dan makanan pendamping, melainkan harus bernilai ekonomis.
Dalam kunjungannya bupati melihat secara dekat bagaimana warga masyarakat mengolah sagu dengan peralatan seadanya. Tak hanya sekedar melihat, Bupati ikut mempraktikan cara pengolahan hingga menghasilkan saripati sagu.
Bupati lantas menyampaikan apresiasinya kepada pejabat Ohoi yang sudah berinovasi memanfaatkan pohon sagu yang tumbuh subur di Ohoi tersebut.
"Pengolahan pohon sagu yang saat ini ditekuni masyarakat Watuar merupakan ide dan gagasan pejabat kepala Ohoi Watuar, dan ini pantas kita apresiasi, karena tentunya telah memberdayakan warga Ohoi, dengan memanfaatkan pohon sagu, sehingga ketersediaan bahan makanan tetap tersedia, dan juga bisa menambah penghasilan warga Ohoi,"katanya.
Dalam kesempatan itu Bupati, menginstruksikan kepada camat agar bersama–sama dengan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, UKM serta PKK guna membantu warga Watuar dalam mengolah tepung sagu bukan sebatas makanan lokal, melainkan bisa diolah menjadi kue dan sejenisnya.
Untuk menunjang aktivitas masyarakat dalam memproduksi pohon sagu secara terus menerus, Bupati Thaher juga menginstruksikan kepada Pejabat Ohoi Watuar agar secepatnya mengajukan permohonan bantuan mesin parut sagu ke Pemda melalui dinas teknis terkait.
Usai melakukan kunjungan dengan warga pemangkur sagu Bupati Thaher lantas memborong hasil produksi sagu sebanyak 65 koli, dan di bagikan kepada rombongan yang hendak kembali ke langgur