Ambon (ANTARA) - Dinas Pertanian (Distan) Maluku mencatat bahwa daerah itu memiliki 36.462 hektare hutan sagu potensial yang dapat dijadikan lahan perkebunan sebagai wujud ketahanan pangan.
"Luas potensi 36.462 hektare itu dapat menghasilkan produksi sagu sebanyak 14.123 ton," kata Kepala Dinas Pertanina Maluku Ilham Tauda dalam keterangan tertulis yang diterima di Ambon, Kamis.
Ia menjelaskan bahwa dengan luasan itu Provinsi Maluku menduduki posisi tiga terbesar sentra sagu di Indonesia setelah Riau dan Papua Tengah.
Dari total lahan sagu potensial di Maluku sebanyak 36.462 hektare itu, Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) mendominasi lahan potensial terbesar di Maluku dengan luas kurang lebih 35.421 hektare.
Oleh sebab itu, kata dia penting dilakukan penataan hutan sagu menjadi kebun sagu untuk meningkatkan produktivitas sagu sehingga bisa diolah dan memiliki nilai jual yang lebih tinggi salah satunya tepung sagu.
"Tepung sagu tentu memiliki perbandingan dengan tepung terigu yang mana kandungan protein (per 100 gram) sagu 1,15 gram sedangkan padi 7,5 gram, kandungan lemak (per 100 gram) sagu 0,04 gram dan padi 0,7 gram, kandungan serat (per 100 gram) sagu 2,05 gram dan padi 0,2 gram, indeks glikemik untuk sagu rendah sedangkan padi sedang, dan kandungan pati tahan cerna untuk sagu lebih banyak dan padi lebih sedikit," jelasnya.
Pasalnya kata dia lahan sagu yang ada di Maluku umumnya merupakan tegakan alami (Hutan Sagu), tidak terawat dengan baik sehingga pertumbuhannya tidak teratur.
Apalagi berdasarkan ilmu pertanian jika jumlah tumbuhan per satuan luas sangat padat rentan terjadi persaingan yang mempengaruhi jumlah produksi per pohon menjadi rendah.
"Cara memanen sagu di hutan sagu yang umumnya rawa sangat sulit, proses pengangkutan sangat sulit, sistem drainase yang buruk, penyediaan SDM sebagai pelaksana di lapangan dan proses produksi sulit dilakukan," ucapnya.
Ia menambahkan bahwa kapasitas pemenuhan pangan tinggi dengan pengembangan potensi sagu berbasis kearifan lokal dapat membantu ketahanan pangan nasional.
"Pohon Sagu tahan di lahan tropis dan berpotensi menjadi sumber pangan utama di Indonesia timur/Maluku," ujarnya.