"Pers harus menyampaikan berita yang objektif dan mampu untuk memberdayakan masyarakat, karena melalui pemberitaan yang disampaikan mestinya lebih mendidik," ujarnya di Ambon, Kamis.
Menurut dia, ketika pers memberitakan hal yang objektif maka akan menjadi suatu pilar demokrasi yang bisa mendidik masyarakat dari berbagai aspek baik politik, sosial, ekonomi, budaya termasuk pertahanan dan keamanan.
Profesor yang ahli dalam bidang hukum tersebut berharap insan pers di Maluku dapat memberikan masukan serta berkontribusi dalam mendorong pembangunan di provinsi tersebut.
“Kolaborasi antara pers dengan pemerintah serta masyarakat pada umumnya akan melahirkan suatu dinamika pembangunan yang baik, karena salah satu tugas pers adalah membangun opini masyarakat untuk merubah pola pikir mereka,” ujarnya.
Pasalnya peran pers menjadi sangat penting karena dapat mempengaruhi publik di era digitalisasi saat ini.
Hal itu disampaikannya lantaran jika pers memberitakan hal yang positif dan memotivasi maka masyarakat yang mengonsumsi berita tersebut juga akan mendapat sesuatu yang mendidik.
"Sekali disampaikan ke publik maka akan terbentuk berpengaruh kepada mereka," jelasnya.
Peringatan Hari Pers 2023 yang mengangkat tema 'Pers Merdeka, Demokrasi Bermartabat' dipusatkan secara nasional di Medan, Sumatera Utara.
Logo pada perayaan Hari Pers Nasional tahun ini juga mempunyai pita berwarna merah dengan huruf H dan N di dalamnya.
Sebelumnya Presiden Joko Widodo dalam Instagram-nya juga turut menyambut perayaan Hari Pers Nasional ini.
"Dua tahun dalam masa pandemi, dua kali pula saya hanya bisa menghadiri perayaan Hari Pers Nasional secara daring. Hari ini, 9 Februari 2023, saya datang ke Medan untuk bersama-sama insan pers tanah air memperingati HPN. Pers Merdeka, Demokrasi Bermartabat," mengutip dari akun @jokowi.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Rektor Unpatti sebut pers harus mampu memberdayakan masyarakat