Ambon (ANTARA) - Ketua Umum Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) Yudi M. Hidayat meminta pengurus POGI Cabang Maluku dapat mendukung upaya bersama menekan angka kematian ibu dan kasus stunting di daerah itu.
"Agenda utama SDGs (Sustainable Development Goals atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan) Kementerian Kesehatan dalam meningkatkan pelayanan prima yakni menurunkan angka kematian ibu dan balita juga kasus stunting," katanya saat pelantikan Pengurus Cabang POGI Maluku di Ambon, Sabtu.
Ia mengatakan pemeriksaan antenatal yang berkualitas dan teratur selama kehamilan akan menentukan status kesehatan ibu hamil dan bayi yang dilahirkan.
Selain itu, pemeriksaan oleh tim dokter menggunakan Ultrasonografi (USG) mendukung hal ini, dengan salah satu upaya melalui pengadaan USG portabel di puskesmas.
"Kemenkes sementara berproses menyediakan USG di seluruh provinsi di Indonesia, di mana sebelumnya pemeriksaan USG hanya dapat dilakukan di rumah sakit atau klinik, saat ini ibu hamil sudah dapat melakukan pemeriksaan di puskesmas," katanya.
Yudi juga berpesan kepada pengurus yang baru dilantik untuk memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas bagi masyarakat, sedangkan menjalankan tugas harus menjaga marwah.
Di Maluku, katanya, saat ini ada beberapa kabupaten tidak memiliki dokter kandungan sehingga harus didorong untuk setiap kabupaten memilikinya sehingga masyarakat mendapat layanan yang berkualitas
Pengurus Pusat POGI juga mendorong beasiswa bagi putra daerah yang memiliki potensi untuk melanjutkan pendidikan spesialis obstetri dan ginekologi.
"Kami memiliki kuota beasiswa untuk membantu pemerintah, karena kita tahu persis di Indonesia angka kematian ibu cukup tinggi bahkan tertinggi di Asia, karena itu harus bahu-membahu," ujarnya.