Tunggal putra peringkat ke-26 itu tunduk dalam 36 menit dan membukukan skor akhir 9-21, 12-21 dalam perseteruannya kontra pebulu tangkis asal Malaysia itu.
"Pertandingan hari ini kurang maksimal dari saya, hasilnya kurang bagus di lapangan," kata Shesar setelah pertandingan, melalui pesan resmi PP PBSI di Jakarta, Rabu.
Baca juga: Ketenangan jadi kunci Gregoria melangkah ke babak kedua All England 2023
Shesar tak memungkiri bahwa ia sangat kecewa dengan kekalahannya pada babak awal, apalagi dalam pertemuan perdana kontra pebulu tangkis yang secara peringkat menempati dua posisi di bawahnya.
"Sebenarnya mau menang atau kalah tidak masalah, asalkan kita bisa main maksimal. Tapi hari ini saya tidak bisa maksimal jadi sangat mengecewakan," ungkap Shesar.
Shesar pun menyoroti hasil pertandingan di Birmingham dan program latihannya di Pelatnas Cipayung yang kontradiktif. Meski sudah berlatih maksimal dan tekun, namun ternyata hasilnya tidak sesuai harapan.
"Saya rasa persiapan di Indonesia sudah bagus tapi memang di lapangan tadi permainan saya tidak berkembang, sementara lawan bermain bagus terutama di pertahanannya. Saya tidak berani melawannya," katanya menjelaskan.
Baca juga: Gregoria dapat masukan positif dari pelatih baru jelang All England 2023
Sebagai evaluasi, Shesar ingin bermain lebih nyaman meski menghadapi tekanan di lapangan.
Dengan kekalahan Shesar, skuad tunggal putra Indonesia baru meloloskan satu wakilnya ke babak kedua dari penampilan babak 32 besar hari pertama.
Anthony Sinisuka Ginting lebih dulu melalui ujian pertama di turnamen level BWF Super 1000 itu dengan mengalahkan pebulu tangkis asal Thailand, Kantaphon Wangcharoen, Selasa.
Skuad Garuda masih berpeluang menambah wakilnya dari nomor tunggal putra lewat Jonatan Christie dan Chico Aura Dwi Wardoyo yang akan tampil pada babak 32 besar hari kedua, Rabu.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Shesar tersingkir akibat tampil tak maksimal hadapi Tze Yong