Ternate (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku Utara (Malut) mengajak berbagai instansi terkait untuk bersinergi dalam melakukan pengawasan dan memberi pelayanan serta kenyamanan para penumpang, terutama aktivitas pelayaran di wilayah Malut.
Sekretaris Dinas Perhubungan Pemprov Malut, Alfian W ketika dihubungi dari Ternate, Kamis, meminta agar instansi yang menangani pelayaran di Malut untuk bersama-sama pemerintah daerah memberikan pelayanan bagi warga Malut, terutama pengguna jasa transportasi laut, sehingga memberi kenyamanan saat mereka berlayar.
"Kami harapkan tidak ada kesan kalau Pemprov Malut melalui Dinas Perhubungan lepas tangan terkait dengan berbagai dinamika pelayaran di Malut, tetapi, adanya kolaborasi dalam mengembangkan program kepada pembinaan dan pengawasan melalui kerjasama maupun kemitraan di aspek laut darat untuk sama-sama kita membangun Malut," ujarnya.
Baca juga: KSOP Ternate awasi intensif aktivitas pelayaran di Malut saat Ramadhan
Selain itu, pemerintah pusat selalu mengingatkan dalam program nasional adalah sembilan daerah industri di luar pulau Jawa ini dengan ikhlas sehingga di akhir masa jabatan Gubernur Malut, Abdul Gani Kasuba sudah bisa terlihat terutama masalah pelabuhan.
Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Ternate berjanji intensif melakukan pengawasan terhadap seluruh pelayaran antar-pulau di wilayah Malut, terutama selama bulan Ramadhan hingga Idul Fitri tahun 2023.
Kepala KSOP Kota Ternate, Rushan Muhammad menyatakan, KSOP memastikan bahwa seluruh kapal yang nanti melakukan pelayanan untuk angkutan mudik ataupun arus balik lebaran akan dalam kondisi laik.
Baca juga: Aktivitas pelayaran di sejumlah pelabuhan di Malut dibuka
Dia menyebut, kebijakan pemerintah pusat sudah dilakukan seperti pengujian terhadap kapal-kapal yang sifatnya antar pulau dan antar provinsi yang skalanya nasional maupun yang dilakukan oleh KSOP Ternate.
Ia menjelaskan dalam menjalankan tugasnya akan berkolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan, misalnya kalau kondisi cuaca tidak memungkinkan untuk beraktivitas, tentunya akan memberikan imbauan hingga penutupan aktivitas pelayaran, semata-mata untuk mencegah terjadinya berbagai musibah.
"Selain itu, Kami tidak muluk-muluk harus sama seperti pelabuhan kelas I di Tanjung Priok dan yang lainnya tetapi paling tidak pelabuhan itu rapi dan jangan semrawut, sehingga memberi kenyamanan bagi calon penumpang yang akan berangkat maupun tiba di Pelabuhan Ternate," ujarnya.
Baca juga: Cuaca buruk, KSOP tunda aktivitas pelayaran di Malut