Ambon (ANTARA) - PT Pelni cabang Ambon mengimbau calon penumpang kapal laut agar tak membawa barang berlebih yang tak sesuai dengan ketentuan yang berlaku saat arus mudik 2023.
"Kami mengimbau calon penumpang supaya membawa barang yang memang menjadi kebutuhan saja saat berlayar," ujar Kepala operasi PT Pelni cabang Ambon Muhammad Assegaf, di Ambon, Rabu.
Pihaknya pun telah melakukan sejumlah upaya untuk mengantisipasi kelebihan muatan atas barang bawaan penumpang yang dirasa tidak wajar dan berlebih.
"Biasanya ketika check-in tiketnya barang-barang ditimbang, kemudian kami juga pantau, kalau sekadar koper-koper biasa kami persilakan. Yang di antisipasi itu kita lihat karung, box, atau muatan-muatan yang dalam jumlah banyak itu kami periksa," kata dia menjelaskan.
Ia mengatakan apabila terbukti muatan berlebih tersebut dibawa dalam jumlah banyak maka penumpang yang bersangkutan akan diperiksa apakah barang tersebut merupakan milik pribadi atau untuk bisnis.
"Kan aneh kalau misalnya yang berangkat satu orang tapi bawa box sampai 10, nah itu kami kenakan over bagasi, karena setiap penumpang hanya boleh membawa muatan 40 kilo gram," ucapnya.
Pasalnya berdasarkan ketentuan yang berlaku bagasi kapal laut Pelni gratis selama barang yang dibawa tidak melebihi 40 kilogram dengan dimensi 70 x 40 x 35 centi meter.
Apabila penumpang membawa muatan kapal berlebih maka dikhawatirkan akan berpengaruh pada keseimbangan kapal dan laju kapal itu sendiri saat berlayar.
Pihaknya pun telah menerapkan kebijakan kompensasi jumlah penumpang tergantung kelayakan kapal.
Assegaf mengatakan saat arus mudik penumpang kapal laut dari Ambon bisa membludak hingga 3.000 bahkan 4.000 penumpang dalam sehari.
Ia juga mengimbau kepada para calon penumpang agar tak membeli tiket dari calo karena dinilai ilegal.