Ambon (ANTARA) - Kepala Kepolisian Daerah Maluku Inspektur Jenderal Polisi Lotharia Latif meminta warga tidak terprovokasi dengan kasus penembakan yang dilakukan orang tidak dikenal di Saparua, Maluku Tengah.
"Kami mendorong tokoh-tokoh masyarakat untuk memberikan pernyataan yang menyejukkan serta menyuarakan kebijaksanaan dalam merespons insiden penembakan ini, jangan mudah untuk terprovokasi," kata Kapolda di Ambon, Selasa.
Ia sangat menyesalkan kasus penembakan terhadap dua orang warga yang dilakukan orang tidak dikenal di sekitar kantor Kecamatan Saparua Timur, Kabupaten Maluku Tengah, pada Senin (15/5) sore.
Dalam kasus itu, dua orang warga Itawaka, Kecamatan Saparua Timur, yakni Ny. WH meninggal dunia dan RP mengalami luka tembak dan saat ini mendapat perawatan medis Rumah Sakit Umum Saparua.
Kapolda juga mengimbau tokoh-tokoh masyarakat dan seluruh warga untuk tetap menjaga ketenangan serta menghindari tindakan yang dapat memanaskan situasi. Ia juga menekankan pentingnya mendukung upaya menjaga stabilitas dan keamanan wilayah.
Kapolda menegaskan telah mengerahkan personel untuk menyelidiki atau mengusut tuntas kasus tersebut serta menangkap pelaku yang terlibat.
"Kami bertekad mengungkap pelaku penembakan. Upaya penyelidikan yang dilakukan diharapkan dapat membawa keadilan bagi para korban dan masyarakat secara keseluruhan," katanya.
Di sisi lain, Kapolda menambahkan kasus penembakan ini mengindikasikan masih ada sebagian masyarakat yang menyimpan senjata api dari sisa-sisa peninggalan konflik tahun 1999 silam.
Hal ini juga dibuktikan dengan adanya penangkapan terhadap warga sipil di Kabupaten Seram Bagian Barat yang membawa senjata api dan juga adanya pengungkapan penyelundupan senjata api beberapa waktu lalu.
Tak hanya itu, perilaku masyarakat yang suka berburu dengan senapan angin atau senjata rakitan juga sangat membahayakan apabila ada peluru nyasar yang dapat mengakibatkan kematian.
Oleh karena itu, Kapolda juga mengimbau kepada warga yang masih memiliki senjata api agar segera menyerahkannya kepada aparat kepolisian setempat. Dengan menyerahkan senjata api ke pihak berwajib, masyarakat dapat membantu mengurangi risiko kejadian serupa pada masa mendatang.
"Kami juga mengajak masyarakat yang mengetahui adanya individu yang masih menyimpan senjata api untuk melaporkannya kepada polisi. Kerja sama dari masyarakat dalam memberikan informasi sangat berarti bagi upaya pencegahan dan penanganan kejahatan di wilayah ini," ujarnya.
Kepada keluarga korban penembakan, Kapolda Maluku menyampaikan rasa belasungkawa yang mendalam. "Kami berkomitmen untuk memberikan keadilan dan perlindungan kepada seluruh masyarakat Maluku," tegasnya.
Untuk seluruh masyarakat Maluku, Kapolda juga mengimbau agar tetap tenang dan memercayakan penanganan kasus tersebut kepada aparat kepolisian.
"Dengan bekerja sama, menjaga kebersamaan, dan memberikan dukungan, kita dapat memastikan bahwa situasi di Saparua tetap kondusif dan aman," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kapolda minta warga tidak terprovokasi kasus penembakan di Saparua