Ternate (Antara Maluku) - Angka kematian ibu melahirkan di Maluku Utara selama 2011 terhitung rendah, yakni 45 orang atau di bawah angka nasional yang pada tahun sama tercatat 228/100 ribu.
Kasubbid Data dan Informasi Perwakilan BKKBN Malut, Irvan Munawir mengatakan di Ternate, Kamis, prestasi tersebut berkat penyuluhan yang terus dilakukan di seluruh wilayah Malut, baik oleh BKKBN sendiri maupun bekerja sama dengan instansi terkait lainnya.
Namun demikian, kata Irvan, BKKBN Malut juga memberi perhatian serius pada upaya penurunan angka kematian balita, yang pada 2011 angkanya lebih tinggi dari angka secara nasional.
Angka kematian balita di Malut pada tahun 2011 tercatat 38 orang, atau lebih tinggi dari angka nasional yang tercatat 34/1000.
Irvan mengungkapkan, kematian ibu melahirkan dan kematian balita umumnya disebabkan kurangnya pengetahuan mengenai cara menjaga kesehatan sejak usia kandungan sampai melahirkan, serta dalam perawatan balita.
Khusus dalam perawatan balita, masih banyak masyarakat terutama di daerah pedesaan yang belum serius memperhatikan masalah pentingnya vaksinasi serta pemberian makanan yang bergizi bagi balita.
"Oleh karena itu, BKKBN Malut selain memberikan penyuluhan kepada masyarakat mengenai perawatan balita, juga memberikan bantuan bahan makanan untuk meningkatkan gizi balita," ujarnya.
Ia menambahkan, BKKBN Malut juga terus meningkatkan penyuluhan mengenai pengendalian angka kelahiran, karena angka pertumbuhan penduduk di daerah ini pada tahun 2011 mencapai 2,44 persen atau lebih tinggi angka nasional yang hanya mencapai 1,49 persen.
Program pengendalian kelahiran tersebut di antaranya dilakukan dengan memberikan pelayanan alat kontrasepsi kepada pasangan usia subur, yang dalam pelaksanaannya menjalin kerjasama dengan pihak terkait termasuk TNI/Polri.