Ambon (Antara Maluku) - Penggunaan alat kontrasepsi bisa menurunkan angka kematian ibu melahirkan.
"Dengan pemakaian alat kontrasepsi secara teratur, jarak kelahiran juga bisa diatur. Ini bisa membantu menurunkan angka kematian ibu melahirkan," kata Kabag Kelurga Berencana/Kesehatan Produksi BKKBN Maluku Fredy Kastanya di Ambon, Kamis.
Kastanya mengakui, memang bukan hanya jarak kehamilan yang menyebabkan kematian ibu melahirkan, melainkan juga faktor gizi, akses layanan kesehatan, dan penanganan yang tepat saat proses melahirkan.
Meski demikian, pihaknya tetap gencar mensosialisasikan program konseling dan penggunaan alat kontrasepsi KB, dengan target menurunkan angka kematian ibu melahirkan di Maluku yang mencapai 288 : 100.000 kelahiran hidup.
"Angka kematian ibu melahirkan di Maluku memang cukup tinggi, tapi sudah jauh lebih baik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya," katanya.
Menurut dia, tingginya angka kematian bayi di Maluku yang mencapai 13,3 : 1.000 kelahiran hidup juga menjadi perhatian BKKBN.
"Tidak hanya memberikan saran penggunaan alat kontrasepsi KB yang benar, dalam proses konseling kami juga memberikan berbagai tips menjaga kesehatan ibu hamil, dan bagaimana merawat bayi," katanya.
Kastanya menjelaskan, saat ini peserta KB di Maluku selama tiga tahun terakhir (2009 - 2011), sebanyak 595.332 orang. Rata-rata peserta KB perempuan lebih banyak menggunakan alat kontrasepsi jenis suntikan, yakni sebanyak 274.151 orang.
Sedangkan peserta KB pria selama 2009 - 2010 mencapai 48.142 orang. Terbanyak pada penggunaan alat kontrasepsi jenis kondom, yakni 44.942 orang, sisanya menggunakan KB jenis vasektomi atau Medis Operasi Pria (MOP).