Ternate (Antara Maluku) - Tim ahli Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar meneliti penyebab miringnya menara Masjid Raya Al-Munawwar di Kota Ternate, Maluku Utara.
"Termasuk bagaimana mengatasi kemiringan menara dengan ketinggian 35 meter tersebut," kata Kabag Humas dan Protokoler Pemkot Ternate Tamrin Marsaoly di Ternate, Kamis.
Ia menjelaskan, tim ahli dari Unhas itu saat ini sudah tiba di Tenate.
Mereka sengaja diundang oleh Pemkot Ternate untuk meneliti penyebab miringnya menara Masjid Raya Al-Munawwar itu.
Satu dari empat menara masjid raya terbesar di Malut itu miring sekitar 2 derajat sejak Jumat pekan lalu.
Menara dengan bobot 700 ton yang miring itu adalah yang berada di dalam laut atau samping kanan masjid Al-Munawwar.
Menurut Tamrin, dugaan sementara penyebab miringnya menara masjid tersebut adalah akibat terpaan angin kencang, namun untuk memastikannya menunggu hasil penelitian tim ahli dari Unhas tersebut.
Pemkot telah menyiapkan anggaran untuk penanganan menara masjid yang miring tersebut, namun besarnya anggaran yang dialokasikan belum diketahui karena menunggu rekomendasi tim ahli dari Unhas itu.
Tamrin mengatakan, sejak menara Masjid Raya Al-Munawwar tersebut terlihat miring, Badan Kesejahteraan Masjid (BKM) bekerja sama dengan Dinas PU Kota Ternate telah melakukan langkah-langkah, seperti melakukan pemantauan setiap enam jam.
Selain itu, memasang penghalang di sekitar menara itu untuk mencegah adanya warga yang mendekat. Ruangan pada bagian bawahnya dijadikan sebagai perpustakaan itu.
Masjid Raya Al-Munawwar yang dibangun dengan dana Rp47 miliar itu, diresmikan pemanfaatannya tahun 2010.
Masjid itu disebut-sebut satu-satunya masjid yang paling khas di Indonesia, karena dibangun di atas laut.
Masjid yang rancangannya menyerupai masjid di Timur Tengah tersebut selama ini, selain sebagai sarana ibadah, juga telah menjadi salah satu objek wisata religius di Kota Ternate yang banyak dikunjungi wisatawan, baik dari dalam maupun luar negeri.
Menurut Tamrin, khusus wisatawan mancanegara yang berkunjung ke masjid Al-Munawwar itu sejak tahun 2010 tercatat lebih dari 200 orang, sedangkan wisatawan nusantara mencapai ribuan orang.