Ternate (Antara Maluku) - Panitia Festival Legu Gam di Kota Ternate, Maluku Utara mengkhawatirkan maraknya demo penolakan kenaikan harga BBM.
"Kami khawatir aksi demo itu bisa mempengaruhi minat para tamu dan wisatawan yang akan menghadiri Festival Legu Gam di Ternate tanggal 1 - 21 April 2012," kata Ketua Umum Panitia Festival Legu Gam Arifin Djafar di Ternate, Jumat.
Sejauh ini memang belum ada tamu, terutama dari kedutaan dan perwakilan negara sahabat serta para pejabat terkait di pusat dan sejumlah sultan dari negara tetangga yang membatalkan kehadirannya pada Festival Legu Gam akibat maraknya aksi demo tersebut.
Namun, kata Arifin, jika aksi demo penolakan kenaikan harga BBM itu terus meluas dan disertai dengan aksi anarkis maka tidak tertutup kemungkinan para tamu tersebut akan membatalkan kehadirannya di Festival Legu Gam.
Oleh karena itu, berbagai elemen masyarakat, terutama di Ternate dalam melakukan aksi demo penolakan kenaikan harga BBM diminta tidak anarkis, apalagi sampai disertai dengan pemblokiran bandara, seperti yang terjadi pada Rabu lalu di Bandara Babullah Ternate.
"Festival Legu Gam merupakan kegiatan nasional dan memiliki manfaat strategis bagi Malut, khususnya Ternate dalam upaya mempromosikan potensi wisata budaya dan kekayaan sumber daya alamnya," kata Arifin yang juga Wakil Wali Kota Ternate itu.
Untuk itu semua pihak terkait di daerah ini memiliki tanggung jawab moral untuk menyukseskan penyelenggaraan kegiatan tahunan itu, di antaranya dengan cara menghindari hal-hal yang dapat membuat tamu dan wisatawan enggan menghadirinya.
Ia menambahkan, persiapan Panitia Festival Legu Gam untuk menggelar kegiatan tersebut, terutama untuk pembukaan yang dijadwalkan tanggal 1 April 2012, baik lokasi festival maupun kegiatan yang akan ditampilkan hampir rampung.
Festival yang merupakan pesta rakyat untuk memeriahakan ulang tahun Sultan Ternate Mudhafar Sjah tersebut, akan diisi dengan berbagai pertunjukan atraksi budaya dan kesenian tradiosional, seminar budaya dan expo produk UKM.