London (Antara Maluku) - Pergi mewakili Prancis dalam final "Eurovision Song Contest 2012" di Baku, Ibu kota Azerbaidjan, 26 Mei mendatang tidak menjadikan Anggun C. Sasmi lupa Indonesia.
"Meskipun saya menjadi wakil untuk Prancis, tapi saya masih tetap orang Indonesia. Tubuh saya masih orang Indonesia," kata penyanyi yang pernah dikenal sebagai lady rocker di era 1980-an tersebut kepada koresponden ANTARA London, Minggu malam.
Setelah melantunkan lagu 'You and I' dalam 'London Eurovision Party' di The Shadow Lounge, Soho, ia berharap hanya satu yang bisa menjadi pemenang Eurovision yang diikuti penyanyi seluruh wilayah Eropa.
"Saya akan membawakan lagu dari album terbaru saya, yakni Echo (You and I)," ujar Anggun yang menjadi duta Goodwill Ambassador untuk Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa dalam memerangi kelaparan dunia itu.
Anggun tampil dengan menggunakan busana rancangan desainer terkemuka saat melantunkan lagu yang liriknya ditulis Anggun bersama William Rousseau serta komposer Jean Pierre Pilot dan William Rousseau.
Ia mewakili Prancis di "Eurovision Song Contest 2012", karena ia berhasil menjual lebih dari dua juta kopi album di seluruh Eropa.
Sebelumnya, ia sukses dengan album pertamanya sejak berkarir di luar negeri "La neige au Sahara" alias "Snow on the Sahara" dengan menembus tangga lagu Eropa, bahkan dunia internasional pada 1997.
Anggun hijrah ke Eropa untuk memulai karir internasionalnya. Awalnya di London, Amsterdam, dan akhirnya Paris. Di Paris, ia bertemu produser yang telah berhasil membuat lagu Céline Dion menjadi sukses.
Mereka bersama-sama menciptakan "Salju" memukul "On The Sahara", yang memetakan bintang internasional di 33 negara di seluruh dunia dan membuat lima besar di Eropa dan AS Top 20, sehingga Anggun pun memutuskan untuk menjadi warga negara Perancis.
Anggun yang pernah bernyanyi bersama artis besar seperti Peter Gabriel, Pras (The Fugees), Julio Iglesias dan Michael Bolton, sangat bangga bias mewakili Prancis di ajang unik yang Eurovision Song Contest.
"Echo (Kau Dan Aku) adalah lagu tentang esensi kehidupan - cinta antara dua orang. Meskipun gaya hidup kita penuh dengan hingar-bingar modern dan obsesi consumist kita, apa benar-benar penting dan memberi makna hidup kita adalah 'Anda dan Saya," ujar Anggun.
Dalam rangka mengikuti kontes itu, Anggun telah berkeliling negara-negara di Eropa untuk mempromosikan lagunya tersebut. Dalam video klip, Anggun tampil seksi dalam balutan busana rancangan desainer kondang Jean-Paul Gaultier.
Perempuan yang memulai karir di Indonesia dengan lagu "Dunia Aku Punya"dan "Mimpi" tersebut memilih untuk mengejar karir internasional dengan meninggalkan Indonesia pada tahun 1996.
Album pertamanya sejak berkarir di luar negeri "La neige au Sahara" alias "Snow on the Sahara" menembus tangga lagu Eropa, bahkan dunia internasional pada tahun 1997.
Anggun bisa mewakili Prancis karena saat ini memang sudah berkewarganegaraan Prancis. Meski demikian, Anggun mengaku tak meninggalkan ke-Indonesia-annya. Anggun tetap merasa dirinya sebagai orang Indonesia.
Dalam London Eurovision Party yang berlangsung di klub terkemuka di Soho, hingga pukul 03.00 pagi, para pengunjung dengan antusias ikut berjoget bersama Anggun.
Dari lebih 200 pengunjung hanya ada segelintir penonton asal Indonesia, di antaranya Yunita Anggraini, seorang "nani" yang telah menetap di London lebih dari tujuh tahun.
"Saya sangat terkesan bisa menyaksikan penampilan Anggun," ujar Yunita yang bercita-cita bisa melanjutkan pendidikan di Inggris. "Mbak Anggun itu orangnya friendly banget, cantik dan keren, nggak cuman Bahasa Indonesia-nya, Anggun dengan lagu Prancis-nya juga keren," ujarnya.
Yunita yang tinggal di daerah Picadilly itu mengaku senang banget bisa melihat langsung dan mendengar langsung Anggun tampil di panggung, bahkan Anggun juga mau menuliskan tanda tangan di baju.
"Nggak akan ku cuci ni baju," ujar Yunita lagi yang tidak tahan akhirnya memutuskan pulang setelah Anggun tampil menyanyi untuk pertama kalinya. (T.H-ZG)