Ambon (Antara Maluku) - Jumlah penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan di Provinsi Maluku pada 2011 mengalami penurunan menjadi 22,14 persen dari total penduduk dibanding 2007 yang mencapai 22,41 persen.
"Pemerintah Provinsi Maluku terus berupaya menekan tingkat kemiskinan masyarakatnya melalui alokasi anggaran belanja langsung dalam APBD untuk membiayai program perlindungan masyarakat miskin," kata Wagub Maluku Said Assagaff di Ambon, Selasa.
Dalam tahun anggaran 2011, Pemprov telah mengalokasikan dana sebesar Rp144,48 miliar untuk program penurunan angka kemiskinan di Maluku.
Anggaran ini selain diarahkan untuk program perlindungan masyarakat miskin, juga dimanfaatkan untuk biaya program pemberdayaan masyarakat serta pemberdayaan Usaha Mikor Kecil dan Menengah (UMKM).
Pemerintah daerah meningkatkan koordinasi dengan pihak perbankan dan meningkatkan peran Kelompok Keuangan Mitra Bank (KKMB) melalui pendampingan guna mempercepat dan meningkatkan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) kepada masyarakat miskin.
Menurut Wagub, pada posisi triwulan IV tahun 2011 misalnya, realisasi penyaluran KUR di Maluku sebesar Rp429,31 miliar dan mengalami pertumbuhan sebesar 87,64 persen dibanding triwulan tiga 2010.
"Dana KUR ini diberikan kepada 28.024 debitur di seluruh kabupaten dan kota," kata Wagub Assagaff.
Pemprov berharap dana KUR ini bisa dikelola secara baik oleh masyarakat yang tergabung dalam UMKM sehingga pengembaliannya ke pihak bank tepat waktu dan bisa digulirkan lagi kepada kelompok masyarakat lain yang membutuhkan.