Ambon (Antara Maluku) - Polres Ambon dan Pulau - Pulau Lease telah membetuk tim untuk mengusut peristiwa bentrokan antarwarga di kawasan Mardika saat berlangsung arak - arakan api obor Pattimura.
"Tim ini sudah mulai bekerja sejak Selasa (15/5), dipimpin Kepala Satuan Operasi Polres," kata Kapolres setempat, AKBP Soeharwiyono, usai mengikuti pertemuan dengan Komisi I DPRD Kota Ambon, Rabu.
Ditanya wartawan apakah sudah ada orang yang dimintai keterangan, Kapolres menyatakan, tim baru bekerja hari ini, tapi yang pasti mereka akan bekerja dengan baik.
Selain pihak panitia penyelenggara HUT Pattimura, rombongan arak-arakan obor estafet juga akan diminta keterangan karena ada peserta yang di duga membakar penonton, sepeda motor dan rumah penduduk dengan obor tersebut.
"Jadi panitia maupun rombongan obor kita undang untuk memberikan keterangan terkait peristiwa itu dan siapa saja yang bertanggungjawab akan diproses. Karena itu, diimbau kepada masyarakat bahwa Ambon ini milik kita semua dan marilah menahan diri dalam menghadapi persoalan ini," katanya.
Sedangkan personil yang ditempatkan mulai dari Pulau Saparua, Kabupaten Maluku Tengah sampai di Kota Ambon sebanyak 654 orang dan sejak awal Kapolres sudah memberikan jaminan kalau perayaan HUT Pattimura akan berjalan aman.
Namun jaminan Kapolres ini tidak terbukti dan menimbulkan rasa kecewa masyarakat sehingga mereka mendesak Kapolda Maluku mengevaluasi kinerja Kapolres.
Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Maluku, Jack Ospara sebelumnya menyatakan akan melaporkan Kapolda Maluku dan jajarannya termasuk Kapolres Ambon yang tidak mampu mengungkap berbaga bentrokan antarwarga sejak 2011 kemarin maupun kasus pembunuhan dua warga Passo, Kecamatan Baguala (Kota Ambon) di Negeri Liang dan Tulehu.
Polres Ambon Bentuk Tim Penyelidikan Bentrok Antrawarga
Rabu, 16 Mei 2012 16:19 WIB