Jakarta (ANTARA) - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyebut beroperasinya Lintas Raya Terpadu (LRT) atau kereta api ringan adalah wujud modernisasi transportasi publik yang didukung teknologi canggih.
“Alhamdulilah ini pencapaian besar pembangunan sektor transportasi yang semakin maju,” kata Budi dalam acara Peresmian LRT Jabodebek yang disiarkan secara daring dari Stasiun Cawang, Jakarta, Senin.
Menurut dia, modernisasi angkutan publik perkotaan seperti Moda Raya Terpadu (MRT), LRT, serta Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) berhasil diwujudkan berkat kepemimpinan dan keberanian Presiden Joko Widodo.
Sebagai upaya pemerintah untuk mewujudkan transportasi ramah lingkungan tetapi tetap aman dan mengutamakan pelayanan bagi masyarakat, LRT Jabodebek disebutnya telah terintegrasi dengan berbagai moda transportasi lain di Jakarta dan sekitarnya seperti KRL Commuter Line, Transjakarta, MRT, dan JakLingko.
Baca juga: Menhub Budi Karya harap layanan angkutan laut perintis lebih maksimal dan efisien
“Kami harapkan konsep ini jadi satu pola pengembangan transportasi di Indonesia,” tutur Menhub Budi.
LRT Jabodebek dijadwalkan mulai beroperasi pada Senin di 18 stasiun yaitu yaitu Stasiun Dukuh Atas, Setiabudi, Rasuna Said, Kuningan, Pancoran, Cikoko, Ciliwung, Cawang, TMII, Kampung Rambutan, Ciracas, Harjamukti, Halim, Jatibening Baru, Cikunir I, Cikunir II, Bekasi Barat dan Jatimulya.
Selama satu bulan pertama, tarif kereta tanpa masinis yang dioperasikan dan diproduksi oleh PT Industri Kereta Api (INKA) itu ditetapkan flat sebesar Rp5.000 untuk seluruh lintas pelayanan.
Setelah masa tarif flat berakhir pada September 2023, pemerintah memberlakukan tarif maksimal Rp20.000 untuk jarah terjauh dan di bawah Rp20.000 untuk selain jarak terjauh.
Skema tarif ini mulai diberlakukan pada awal Oktober 2023 sampai dengan akhir Februari 2024.
Tarif LRT Jabodebek ditetapkan melalui Keputusan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor KM 67 Tahun 2023 tentang Tarif Angkutan Orang dengan Kereta Api Ringan Terintegrasi di Wilayah Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi untuk Melaksanakan Kewajiban Pelayanan Publik.
Berdasarkan regulasi ini, tarif dasar LRT Jabodebek ditetapkan mulai Rp 5.000 untuk 1 km pertama, dan bertambah sebesar Rp700 per km selanjutnya.