Ternate (Antara Maluku) - Gunung Gamkonora di Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara (Malut), Rabu siang meletus dan mengakibatkan ratusan warga yang ada pada sejumlah desa di kaki gunung itu mengungsi ke lokasi yang aman.
Kepala Pos Pemantau Gunung Api Gamkonora Jufri ketika dihubungi di Halmahera Barat, Rabu mengatakan, Gunung Gamkonora meletus dengan mengeluarkan asap tebal setinggi 3.000 meter pada puku 12.00 WIT, dan status gunung itu kini dinaikan dari waspada level II ke siaga level III.
Gempa embusan dan gempa tremor masih terus berlangsung di Gunung Gamkonora, namun belum bisa diprediksi apakah gunung yang terakhir meletus pada tahun 2008 itu akan mengeluarkan letusan lebih besar atau sebaliknya.
Ia mengimbau kepada masyarakat yang berada di sejumlah desa pada kaki Gunung Gamkonora untuk meningkatakan kewaspadaan dan selalu mengikuti arahan dari pemda setempat, terkait adanya letusan gunung tesebut.
Dari Pemkab Halmahera Barat diperoleh keterangan bahwa pemkab telah melakukan langkah-langkah terkait dengan meletusnya gunung api yang terletak di Kecamatan Ibu Selatan tersebut, terutama mengenai warga yang berada di kaki gunung itu.
Ratusan warga di kaki Gunung Gamkonora yang sempat mengungsi ke Desa Tosoa, beberapa saat setelah gunung itu meletus pada Rabu sore kembali ke rumah masing-masing karena letusan Gunung Gamkonora dinilai belum membahayakan.
Sebelumnya, dari Pemkab Halmahera Utara (Halut) melaporkan bahwa Gunung Dokuno di kabupaten itu juga Selasa kemarin kembali menyemburkan abu vulkanik, setelah lebih dari dua pekan berhenti menyemburkan material serupa.
Menurut Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Halmahera Utara, Yudhi H semburan abu vulkanik Gunung Dokuno berupa pasir halus menyebar sampai ke Tobelo, ibu kota Kabupaten Halmahera Utatar, sehingga menganggu aktivitas masyarakat setempat.
Pemkab setempat membagikan ribuan masker kepada warga di Tobelo dan sekitarnya, selain itu terus pula memantau perkembangan Gunung Dokuno untuk mengantisipasi kemungkinan terus menyemburkan abu vulkanik dan membahayakan bagi masyarakat di sekitarnya.