Ambon (ANTARA) - Gubernur Maluku Murad Ismail mengajak organisasi pemuda di daerah itu untuk ikut andil membantu pemerintah dalam menyukseskan Pemilihan umum (Pemilu) serentak 2024.
"Saya mengajak organisasi pemuda di Maluku untuk ikut menyukseskan Pemilu 2024 dengan terus berkomunikasi dan berkolaborasi dengan unsur TNI/Polri dan pemerintah dalam rangka mengawal Pemilu agar tak terjadi penyebaran berita hoaks, fitnah, politik uang, kampanye hitam, dan pelanggaran pemilu lainnya, yang menyebabkan perpecahan di tengah masyarakat," ucap Gubernur Maluku Murad Ismail dalam keterangan yang diterima di Ambon, Senin.
Hal itu diutarakan Gubernur Murad dalam rapat kerja pimpinan wilayah Muhammadiyah dan Asyiyah Maluku periode 2022-2027 di Ambon.
Menurut Murad organisasi pemuda berperan penting dalam memberikan edukasi pemilu sekaligus mengawal jalannya pesta demokrasi lima tahunan itu.
Tak terkecuali Muhammadiyah sebagai salah satu organisasi keagamaan terbesar di Indonesia yang memiliki pengaruh besar terhadap perkembangan peradaban bangsa.
"Muhammadiyah dan Aisyiyah harus menjadi garda terdepan dalam memberikan pencerahan, pandangan bernegara, dan pemberdayaan umat kepada masyarakat Indonesia, untuk menjaga keamanan dan kelancaran pesta demokrasi atau Pemilu nanti," tuturnya.
Apalagi Pemilihan umum 2024 akan diadakan serentak untuk memilih presiden, anggota legislatif, dan pemilihan kepala daerah.
Hal itu tentunya membutuhkan kontribusi dari semua elemen masyarakat.
Sementara itu ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Maluku Thaib Hunsouw mengatakan pihaknya berkomitmen untuk menjalankan seluruh program Muhammadiyah untuk menjaga keutuhan NKRI ditengah Pemilu nanti.
"Kita tahu bersama bahwa Islam adalah agama yang menyebarkan kebaikan bagi seluruh alam. Berangkat dari hal tersebut Muhammadiyah hadir untuk memberikan dakwah yang juga berlandaskan kebaikan.
Dalam kesempatan yang lain, Ketua I Pengurus Pusat Muhammadiyah Agung Danarto mengatakan Muhammadiyah berkomitmen mendorong kemajuan yang bersifat positif dan menepis segala bentuk ancaman yang menyebabkan perpecahan di tengah masyarakat.
"Muhammadiyah adalah berserikat dan bersekutu tetapi dihuni oleh seluruh umat manusia apapun agamanya, namun tetap diatur dengan nilai-nilai yang mulia yaitu membangun dengan keadilan dan kesejahteraan dengan persamaan pola pikir untuk membangun bersama," tuturnya.