Ambon (Antara Maluku) - Warga Tionghoa di Kota Ambon dan sekitarnya merayakan Tahun Baru Imlek 2564, Minggu petang, dengan syukuran sederhana yang dihadiri tokoh agama lainnya serta Sekda Maluku Ros Far-Far, pejabat Pemprov Maluku dan Pemkot Ambon.
Syukuran yang dipusatkan di aula Xaverius di Jalan Pattimura tersebut dipimpin Ketua Perwalian Umat Budha Indonesia (Walubi) Maluku Wilhelmus Jauwerissa, dengan menampilkan atraksi budaya yang ditampilkan anak-anak etnis Tionghoa serta kidung berbahasa Mandarin.
Tarian bernuansa Islami, Budha maupun tarian tradisional juga disuguhkan sebagai lambang dan perpaduan keragaman budaya, sekaligus mendukung pluralisme dan persaudaraan di Maluku.
Sebelumnya puluhan warga Tionghoa mendatangi Vihara Swarna Giri Tirta, di kawasan Gunung Nona, Kecamatan Nusaniwe, Minggu pagi, untuk bersembahyang dan memanjatkan doa agar diberi berkah dan keselamatan di tahun ular air tersebut.
Mereka terlihat khusuk mengikuti sembahyang yang dipimpin langsung Ketua Walubi Maluku Wilhelmus Jawerissa, dan setelah itu melakukan jamuan makan bersama dengan warga sekitar yang datang untuk menyaksikan ritual tersebut.
Ketua Walubi Maluku Wilhelmus Jawerissa mengakui, perayaan Imlek tidak hanya dikhususkan untuk warga tetapi juga melibatkan partisipasi warga dan elemen agama lainnya di Ambon.
"Kami ingin menunjukkan bahwa Imlek bukan saja milik warga Tionghoa, tetapi semua masyarakat yang ada di Ambon dan Maluku, sebagai satu kesatuan dan hidup dalam budaya persaudaraan dan kekeluargaan yang terbingkai dalam budaya leluhur Pela-Gandong," katanya.