Ternate (ANTARA) - Kepala UPTD Balai Kawasan Konservasi Perairan Daerah (BKKPD) Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Maluku Utara (Malut), Mochtar M. Taher di Ternate, Sabtu, mengatakan, DKP saat ini fokus untuk melakukan pengelolaan kawasan konservasi yang potensial.
Ia mengatakan, DKP Malut terus mendorong pengelolaan kawasan konservasi perairan di sejumlah lokasi dalam upaya pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan Nasional (KKPN).
Menurut dia, pihaknya menjadikan pulau Mare yang berada di wilayah Kota Tidore Kepulauan sebagai kawasan konservasi perairan lainnya di Malut.
"Kalau program ini masuk, tentunya akan dijadikan sebagai kawasan konservasi perairan melalui program Lautra (Laut untuk Kesejahteraan) dari ICCTF (Lembaga dana perwalian untuk perubahan iklim) Kementerian PPN/Bappenas.
Seperti diketahui, Pulau Mare di Kota Tidore Kepulauan belakangan ini semakin banyak dikunjungi wisatawan setelah dikembangkan dengan menerapkan konsep menjadi ekowisata.
Bahkan, wisatawan yang berkunjung ke Pulau Mare tidak hanya dari berbagai daerah di Malut, seperti dari Ternate, tetapi juga dari provinsi lain dan luar negeri.
Pulau Mare sejak dulu telah dijadikan salah satu objek wisata di Kota Tidore Kepulauan, tetapi pada 2017 dikembangkan dengan menerapkan konsep ekowisata setelah mendapat pendampingan dari salah satu lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).
Menurutnya, wisatawan di Pulau Mare, selain nikmati hamparan hutan bakau yang terawat dengan baik, juga panorama pantai dan keindahan terumbu karang.
Wisatawan juga menyaksikan benteng peninggalan Spanyol serta kerajinan gerabah. Bahkan wisatawan ada yang ikut belajar membuat gerabah dan hasilnya dibawa pulang sebagai cendramata.
Atraksi ikan lumba-lumba mulut botol di perairan sekitar Pulau Mare, menurut Salim, juga menjadi salah satu objek yang dinikmati wisatawan saat berkunjung di Pulau Mare dengan cara menyewa perahu milik warga setempat.
Di Pulau Mare belum tersedia hotel, tetapi wisatawan yang ingin menginap di pulau yang dapat dijangkau sekitar 20 menit dengan "speed boat" dari Pulau Tidore itu dapat memanfaatkan "homestay" yang sudah disiapkan warga.
Sebelumnya, Pemkot Tidore Kepulauan akan terus berupaya mengembangkan Pulau Mare sebagai objek wisata dengan membangun berbagai sarana dan prasarana penunjang dengan lebih mengedepankan keterlibatan masyarakat setempat agar bisa langsung memberi manfaat ekonomi kepada mereka.