Ambon (ANTARA) - Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon, Maluku menjalin kerja sama dengan Rural Doctors Network, New South Wales Australia dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan di Maluku.
“Kerja sama ini dimulai dari menggelar seminar dengan tema 'Bridging Borders: A Tale of Collaboration and Health Equity' bersama Fakultas Kedokteran Universitas Pattimura,” kata Wakil Rektor Bidang Akademik Unpatti Dominggus Malle dalam keterangan yang diterima di Ambon, Jumat.
Seminar itu menghadirkan pemateri, Robyn Ramsden dari Rural Doctors Network, New South Wales, Australia, Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Pattimura, Bertha Jean Que.
Menurut wakil rektor hal ini dilakukan untuk menyikapi permasalahan pengembangan pelayanan dan kesetaraan kesehatan khususnya di daerah terpencil dan terisolasi di Provinsi Maluku.
“Kegiatan yang melibatkan seluruh pimpinan universitas dan fakultas serta para tenaga pendidik di lingkup Universitas Pattimura juga mahasiswa/i fakultas kedokteran itu juga bertujuan untuk memberikan sumbangsih pikiran, saran, masukan dan solusi praktis dari kaca mata multi sektoral yang dilakukan bersama oleh civitas akademika. Sehingga permasalahan pelayanan dan kesetaraan kesehatan berbasis kepulauan dapat dilihat secara menyeluruh,” katanya menjelaskan.
Apalagi kata dia setelah melalui pemantauan oleh tim, penyediaan layanan kesehatan di Provinsi Maluku perlu mendapat perhatian lebih.
Ia melanjutkan realita yang terjadi di masyarakat saat ini masih banyak ditemukan fasilitas-fasilitas kesehatan dan akses layanan kesehatan yang belum memadai, sehingga perlu adanya kerja sama serta kolaborasi antar berbagai pihak.
Sementara itu Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Pattimura, Bertha Jean Que menjelaskan bahwa kolaborasi bersama pihak Rural Doctors Network, New South Wales Australia, dilakukan karena permasalahan yang dihadapi oleh lembaga tersebut, memiliki kesamaan dengan yang dihadapi saat ini di Maluku.
“Untuk itulah, seminar ini dilaksanakan agar kita dapat belajar bagaimana penanganan persoalan tersebut. Artinya kalau dari sisi SDM, FK telah melahirkan banyak lulusan dokter. Dengan itu maka seharusnya sudah tidak lagi ada pusat-pusat layanan kesehatan di daerah yang tidak ada tenaga dokternya, sebab kalau dilihat jumlah lulusan dokter saat ini, sudah 400 orang, sedangkan pusat layanan kesehatan yang tersebar di Provinsi Maluku, ada 229,” katanya menjelaskan.
Unpatti-Australia kerja sama tingkatkan pelayanan kesehatan di Maluku
Jumat, 12 Juli 2024 9:18 WIB