Ternate (ANTARA) - Kepolisian Daerah (Polda) Maluku Utara (Malut) mengerahkan anjing pelacak jenis K9 untuk membantu pencarian korban banjir bandang dan tanah longsor di Kelurahan Rua, Kota Ternate, Maluku Utara.
"Kami juga mengerahkan 102 personel dari Direktorat Samapta untuk melakukan kegiatan kemanusiaan membantu masyarakat yang menjadi korban" kata Direktur Samapta Polda Malut Kombes Pol Sukron di Ternate, Selasa,
Dia mengatakan akibat bencana alam yang terjadi pada Minggu (25/8) sekitar pukul 03.30 WIT, telah memakan korban jiwa 19 orang.
"Dari laporan dan data terhimpun untuk korban yang sudah teridentifikasi forensik kedokteran Polda Malut ada 16 jenazah," kata dia.
Sukron menerangkan, pengerahan Dalmas dan Subdit Gasum untuk menerima laporan warga yang hilang guna menentukan titik lokasi pencarian. Setelah itu berkoordinasi dengan pemangku kepentingan terkait untuk penggunaan alat berat ketika ada hasil pelacakan K9 dalam penggalian.
"Target pelaksanaan giat kemanusiaan untuk menemukan jenazah yang masih tertimbun tanah akibat longsor dan banjir bandang," ucapnya.Lebih lanjut, anggota juga akan mengambil keterangan warga yang selamat. Berdasarkan informasi, masih ada tiga warga yang masih hilang dan belum ditemukan. Sukron mengatakan pihaknya telah mengevakuasi warga dan mengimbau untuk menempati lokasi pengungsian yang telah didirikan.
"Pelaksanaan pencarian akan diteruskan bersama Tim SAR gabungan dan menurunkan kembali satu ekor anjing pelacak dari K9 Polda Maluku Utara," ujar Sukron.
Polda Malut juga memastikan akan menerjunkan tim DVI untuk mengidentifikasi korban bencana banjir bandang yang terjadi di Kawasan Rua Ternate.
Sementara itu, Kapolda Malut, Irjen Pol Midi Siswoko mengatakan, tim DVI sekitar 10 orang ini turun ke lokasi bencana banjir untuk mengidentifikasi korban.
Dalam musibah banjir ini, kata Kapolda, ada tiga orang anggotanya yang menjadi korban akibat banjir yang rumahnya mengalami kerusakan tersebut, tetapi korban selamat.
Sedangkan, kata Kapolda, salah seorang korban Bernama Tarisa Cahya Ramadhan (22 ) meninggal dunia, merupakan anak dari seorang perwira pertama yang bertugas di Polres Kabupaten Kepulauan Sula.
Oleh karena itu, Kapolda berharap agar seluruh keluarga yang mengalami musibah sabar.