Ternate (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Ternate, Maluku Utara mengakui produksi sampah di daerah itu mencapai 140 ton per hari dengan didominasi sampah rumah tangga yang diangkut armada DLH setempat ke tempat pembuangan akhir.
"Memang, petugas di lapangan bekerja maksimal dalam penanganan sampah, karena kalau dibiarkan hingga tiga hari tentunya sampah ditempatkan di jalanan bisa menumpuk hingga mengganggu aktivitas warga," kata Pelaksana Harian Kepala DLH Ternate Syarif Tjan di Ternate, Sabtu.
Selain sampah rumah tangga, katanya, juga sampah organik yang biasanya diangkut ke tempat pembuangan akhir dari berbagai pasar sentra Gamalama dan tempat-tempat keramaian, seperti sekolah maupun rumah makan tersebar di daerah ini.
Dalam penanganan sampah, DLH berharap, dukungan masyarakat dan aparatur di tingkat kelurahan untuk bersama-sama mengawasi pembuangan sampah di kali maupun selokan agar sampah tidak hanyut dan mencemari perairan Ternate.
"Kami terus berkoordinasi dengan pihak kelurahan, karena musim hujan ini dikhawatirkan banyaknya sampah yang dibuang di kali mati maupun selokan akan merusak biota laut di perairan Ternate," ujarnya.
Selama ini masih ditemukan warga yang belum memiliki kesadaran membuang sampah secara benar, karena masih memanfaatkan selokan maupun kali mati untuk membuang sampah, sedangkan sampah yang dibuang itu akan terbawa banjir saat musim hujan hingga perairan Ternate.
Ia mengatakan langkah yang harus dilakukan, antara lain dukungan aparatur di tingkat kelurahan harus terus mengawasi pengelolaan sampah di wilayah kerja, agar pembuangan sampah bisa dikontrol.
Di samping itu, pihaknya meminta warga mematuhi jadwal membuang sampah guna mendukung operasional petugas dalam mengantisipasi membludak sampah rumah tangga di daerah ini.
Pihak DLH Ternate telah mengatur jadwalkan pembuangan sampah, mulai pukul 18.00 hingga 04.00 WIT dengan ketentuan kemasan sampah dalam kantong plastik atau dalam kardus diikat dengan rapi.
Selain itu, dalam penetapan jadwal dan operasional buang sampah, Pemkot Ternate berharap, partisipasi pihak RT dan kelurahan untuk menyosialisasikan mengenai penanganan sampah kepada masyarakat.