Ambon (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Maluku Barat Daya memberikan asupan makanan tambahan untuk balita sebagai upaya mencegah stunting bagi anak-anak daerah itu.
"Pemberian makanan tambahan bagi balita terus dilakukan Pemerintah Kabupaten Maluku Barat Daya lewat Dinas Kesehatan MBD, dalam upaya menekan angka bayi gizi kurang di Kabupaten MBD," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten MBD, Marthen Rahakbauw, dalam keterangan yang diterima di Ambon, Selasa.
Dinas Kesehatan Kabupaten MBD selalu melakukan pendampingan dan pelatihan kepada petugas kesehatan yang ada pada puskesmas di MBD terkait pemberian makanan tambahan yang memenuhi standar gizi.
"Selain memberikan pelatihan dan pendampingan kepada petugas Puskesmas tentang pemberian makanan tambahan bergizi bagi balita, Dinas Kesehatan Kabupaten MBD juga memberikan pelatihan terkait pemberian makanan tambahan bagi ibu hamil Kekurangan Energi Krotein (KEK).
Rahakbauw menyatakan selama ini Dinas Kesehatan Kabupaten MBD lebih banyak memanfaatkan pangan lokal, berupa jagung, dan jenis-jenis umbi umbian.
Masih ada kendala yang dihadapi yakni ketersediaan kacang hijau dan telur.
Untuk kedua komoditas itu pihaknya harus menunggu pasokan dari Kupang NTT dan Surabaya Jawa Timur.
Berdasarkan data yang dimilikinya, angka balita kurang gizi kian menurun setiap bulan, hingga saat ini tercatat ada sebanyak 350 balita.
Sementara itu dalam upaya menekan stunting di kabupaten itu Pjs Bupati Maluku Barat Daya, Melkias M. Lohy, menegaskan pentingnya komitmen dan kerja keras seluruh pihak untuk menuntaskan stunting di MBD.
"Semua pihak jangan diam, gerakkan daya dan upaya yang ada. Dengan komitmen kuat, kita dapat tuntas dan bebas dari stunting," ujarnya.
Ia juga menekankan agar Tim Percepatan Penurunan Stunting di tingkat kabupaten, kecamatan, kelurahan, dan desa segera menyusun strategi dan sinergi yang solid, khususnya bagi 117 desa dan 1 kelurahan yang menjadi fokus penanganan tahun 2024.*