Ternate (Antara Maluku) - Dinas Sosial Provinsi Maluku Utara membantah adanya penilaian dari sejumlah kalangan yang mengatakan bahwa instansi itu selama ini mengabaikan penangganan anak jalanan dan telantar di berbagai kota di daerah itu.
"Dinas Sosial Maluku Utara (Malut) selama ini justru memperhatikan anak jalanan dan telantar, di antaranya selalu mengalokasikan anggaran untuk penangganan anak jalanan dan telantar di berbagai kabupaten/kota di provinsi ini," kata Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial Malut Muhammad Adam di Ternate, Sabtu.
Pada tahun 2014, misalnya, Dinas Sosial Malut mengalokasikan anggaran untuk sedikitnya 600 anak jalanan dan telantar, sebanyak 500 di antaranya untuk berada di panti dan sisanya yang berada di luar panti yang masing-masing mendapat Rp1 juta per anak.
Ia mengatakan bahwa Dinas Sosial Malut selama ini memang sering mengalami hambatan dalam memaksimalkan penangganan anak jalanan dan telantar, di antaranya karena kurangnya tanggapan dari kabupaten/kota dalam penangganan anak jalanan dan telantar itu.
Dinas Sosial Malut sering memprogramkan kegiatan razia terhadap anak jalanan dan telantar di sejumlah kota wilayah Malut. Akan tetapi, kegiatan itu tidak bisa direalisasikan karena kurangnya tanggapan dari pemerintah kabupaten/kota setempat.
Anak jalanan dan telantar, kata dia, harus dirazia secara rutin dan anak yang terjaring razia, kemudian didata.
"Kalau anak itu tidak memiliki orang tua atau keluarga, langsung dimasukkan di panti, sedangkan yang masih memiliki orang tua atau keluarga dikembalikan kepada orang tua atau keluarganya," katanya.
Hal lainnya yang harus menjadi perhatian bersama terkait dengan makin relatif banyaknya anak jalanan yang meminta-minta di berbagai kota di Malut adalah adanya bukti bahwa mereka itu dikoordinasi oleh pihak-pihak tertentu untuk mencari keuntungan.
Oleh karena itu, dia mengimbau masyarakat di Malut untuk tidak begitu saja percaya dan memberikan bantuan kepada anak-anak yang datang meminta uang dengan alasan mereka itu anak yatim karena sebenarnya mereka merupakan jaringan yang dikoordinasi oleh oknum tertentu.