Ambon (Antara Maluku) - Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon menargetkan pembangunan terminal transit Passo kecamatan Baguala rampung pada Desember 2015.
"Penyelesaian pembangunan terminal transit Passo kami targetkan akan rampung pada bulan Desember 2015, sehingga dapat difungsikan bagi Angkutan Kota Dalam Provinsi (AKDP)," kata Kepala Dinas perhubungan kota Ambon, Pieter Saimima, Selasa.
Menurut dia, penyelesaian pembangunan terminal transit maka sebanyak 383 AKDP yang selama ini beraktifitas di terminal Mardika dapat dialihkan dan mengurangi tingkat kemacetan di kota Ambon.
"Selama ini AKDP tujuan akhir di terminal Mardika dan sebagian di Batu Merah, hal ini mengakibatkan kemacetan, jika terminal transit rampung maka sebagian angkot akan dialihkan ke kawasan tersebut," katanya.
Pieter mengatakan, pihaknya berupa menata transportasi dan perparkiran agar tidak terjadi kemacetan dari dan ke kawasan pusat kota.
Kedepan direncanakan angkutan kota jurusan Laha hingga Waiheru akan dialihkan ke terminal transit, sedangkan jurusan Passo - Tantui akan masuk ke terminal Mardika.
"Nantinya penumpang dari Laha dans ekitarnya akan melakukan pergantian angkutan, tidak lagi langsung ke Mardika tetapi masuk ke terminal transit Passo," ujarnya.
Diakuinya, tahap awal direncanakan penyelesaian transit awal Januari 2016, tetapi setelah dibicarakan dengan pihak ke tiga maka dilakukan percepatan pekerjaan pada bulan Oktober - November 2015 lantai dasar bisa difungsikan.
"Dipastikan bulan Desember pembangunan terminal transit sudah rampung, sehingga angkutan kota dapat beraktifitas demikian juga Angkutan Kota Antar Provinsi tujuan Ambon - Masohi, Bula dan seram Bagian Barat," tandasnya.
Pembangunan terminal transit Passo dilaksanakan sejak tahun 2007 dengan anggaran sebesar Rp75 miliar, tetapi anggaran yang terealisasi sebesar Rp35 miliar.
Hingga saat ini telah terealisasi sebesar Rp. 35 milyar, untuk tiga tahap pembangunan. Tahap pertama tahun 2007 sebesar Rp7 miliar, tahap II tahun 2008 sebesar Rp12 miliar, dan tahap ke III tahun 2009 sebesar Rp15 miliar.
"Sementara pembangunan tahap IV tahun 2010 sebesar Rp21 miliar untuk penyelesaian gedung A belum dapat diwujudkan, karena Pemkot mengalami defisit anggaran dan terpaksa menghentikan pembangunan tahap IV," tambahnya.