Jakarta (ANTARA) - Menteri Kebudayaan Fadli Zon menyerukan untuk memanfaatkan kebudayaan sebagai soft power untuk mempromosikan perdamaian dan mengakhiri genosida budaya di Palestina.
“Melalui diplomasi strategis, promosi, dan kerja sama, bertujuan untuk memanfaatkan kekuatan budaya sebagai bentuk soft power yang penting serta menjadi jembatan bagi perdamaian, dialog dan kolaborasi di tingkat bilateral, regional, dan multilateral," ujar Menteri Kebudayaan Fadli Zon dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat.
Termasuk, ujar Menbud dalam forum internasional seperti UNESCO dengan seluruh pemangku kepentingan yang relevan, guna mempromosikan perdamaian, kesetaraan, keadilan, dan keamanan, serta mengakhiri genosida budaya di Palestina.
Menteri Kebudayaan pada sambutannya menyampaikan semangat persatuan dan solidaritas untuk mengenang tragedi kemanusiaan yang memilukan yang dimulai pada 77 tahun yang lalu, yaitu Nakba.
Ia menyampaikan bahwa dimulai pada tahun 1948, lebih dari tujuh ratus ribu warga Palestina dipaksa mengungsi, bahkan pada era modern saat ini, rakyat Palestina masih terus mengalami penindasan dan pelanggaran berat atas hak asasi manusia.
"Selain serangan udara dan agresi brutal dari Israel sejak 7 Oktober 2023 yang telah menewaskan lebih dari lima puluh ribu warga Palestina di Gaza, baru-baru ini saya sampaikan kepada para Menteri Kebudayaan dalam Forum Kazan Dunia Islam Rusia, bahwa terjadi genosida budaya atau penghancuran identitas budaya secara sengaja," ujar Menbud.
Fakta tersebut merupakan salah satu dimensi paling serius namun paling sering diabaikan dari krisis Palestina, tambahnya.
Menbud menyampaikan kepada tamu yang hadir bahwa per April 2025, UNESCO telah memverifikasi kerusakan pada 102 situs sejak 7 Oktober 2023, yang mencakup 13 situs keagamaan, sebanyak 69 bangunan bersejarah dan/atau artistik, tiga tempat penyimpanan benda budaya bergerak, sembilan monumen, satu museum, dan tujuh situs arkeologi.
Lewat kegiatan The 77th Commemoration of Nakba Day. Bertajuk "Palestine belongs to Palestinians and We Will Never Leave" ini diharapkan mampu mewujudkan perdamaian dunia, pelestarian budaya, dan keadilan, serta upaya memastikan bahwa sejarah Nakba dan tragedi kemanusiaan yang kini terjadi di Gaza tidak akan pernah terulang kembali.
Sementara itu, Duta Besar Palestina untuk Indonesia Dr. Zuhair S.M. Al-Shun pada sambutannya menyampaikan bahwa hari ini merupakan momen mengenang terusirnya rakyat Palestina dari Tanah Airnya.
Ia juga mengapresiasi dukungan yang diberikan Indonesia atas perjuangan kemerdekaan Palestina.
"Kami percaya Indonesia selalu berada di belakang Palestina dan mendukung perjuangan dan kemerdekaan Palestina. Terima kasih atas segala bentuk dukungan dan pertolongan yang telah kalian berikan, Insya Allah, Palestina akan merdeka, dan nanti kita dapat mengunjunginya kembali," tutup Dubes Zuhair.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menbud: Kebudayaan jadi kekuatan untuk promosikan perdamaian dunia