Ternate (ANTARA) - Kapolda Maluku Utara, Irjen Pol. Waris Agono menekankan seluruh jajarannya untuk lebih mengedepankan profesionalisme dan humanis dalam menjalankan tugas, terutama dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
"Saya mengingatkan seluruh personel agar menjauhkan diri dari perilaku menyimpang seperti pungutan liar, arogansi kekuasaan, kekerasan berlebihan, serta rekayasa kasus, karena tindakan semacam itu bukan hanya merusak citra institusi, tetapi juga mengkhianati amanah rakyat," kata Kapolda saat melakukan agenda pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas Kepolisian di wilayah jajarannya, Sabtu.
Dalam kunjungan di Polres Tidore Kepulauan tersebut, Kapolda didampingi oleh Ketua Bhayangkari Daerah Maluku Utara, Ny Sari Waris Agono, serta sejumlah Pejabat Utama Polda Malut dan dalam suasana penuh semangat dan kebersamaan, Irjen Pol. Waris Agono menyampaikan sejumlah arahan strategis kepada seluruh jajaran.
Dalam arahannya, Kapolda menekankan bahwa profesi sebagai anggota Kepolisian merupakan sebuah kehormatan yang tidak dimiliki oleh semua orang. Ia menyebut bahwa menjadi anggota Polri adalah pilihan hidup yang mulia dan harus dijalankan dengan penuh integritas.
"Profesi ini adalah pilihan mulia. Jangan sia-siakan dengan perilaku yang mencoreng institusi," ujar Irjen Pol. Waris.
Kapolda juga menekankan pentingnya mengedepankan pendekatan humanis dalam setiap tindakan, sesuai dengan Peraturan Kapolri (Perkap) nomor 1 tahun 2009 tentang Penggunaan Kekuatan dalam Tindakan Kepolisian.
Sehingga, dalam konteks ini, ia meminta seluruh personel untuk selalu mengedepankan empati, dialog, dan pelayanan yang berorientasi pada kebutuhan masyarakat.
Kapolda secara khusus menyoroti peran Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) dalam menjaga marwah institusi. Ia meminta agar Propam aktif merespons setiap keluhan masyarakat.
"Propam harus aktif merespons keluhan masyarakat. Jangan tunggu viral dulu baru bertindak," ujarnya.
Kapolda juga mendorong jajarannya untuk terus membangun kepercayaan publik melalui program-program unggulan seperti Jumat Curhat dan Minggu Kasih, yang memberikan ruang bagi masyarakat untuk menyampaikan aspirasi, keluhan, dan saran secara langsung kepada aparat kepolisian.
Lebih lanjut, ia meminta jajarannya untuk tidak menghindar dari kelompok masyarakat yang kerap mengkritik atau berseberangan, melainkan merangkul mereka dengan pendekatan dialogis demi menjaga stabilitas sosial.
Dalam konteks penegakan hukum, Irjen Pol. Waris Agono menegaskan pentingnya profesionalisme dan transparansi. Ia meminta para penyidik untuk mengacu pada Perkap Nomor 6 Tahun 2019 tentang Penyidikan Tindak Pidana, dalam setiap proses hukum yang dijalankan, mulai dari penyelidikan, penyidikan, hingga pengambilan keputusan untuk penghentian perkara.
"Kita harus profesional dan transparan. Jangan ada ruang untuk intervensi atau penyimpangan dalam proses hukum," ujarnya.