Ambon (ANTARA) - Universitas Pattimura (Unpatti), Ambon mengakselerasikan pembelajaran berbasis riset dan inovasi pada sektor pertanian di daerah itu.
Rektor Universitas Pattimura Prof Freddy Leiwakabessy di Ambon, Rabu menegaskan Fakultas Pertanian (Faperta) menjadi salah satu motor penggerak utama dalam memperkuat ketahanan pangan dan ekonomi daerah.
“Unpatti berkomitmen mempercepat pengembangan sektor pertanian di Maluku dengan memperkuat sistem pembelajaran, riset, dan kolaborasi dengan berbagai pihak. Faperta harus menjadi pusat unggulan dalam mendorong pertanian berkelanjutan berbasis karakter kepulauan,” kata dia.
Ia menambahkan, transformasi pendidikan pertanian yang dilakukan Unpatti diarahkan pada penguasaan teknologi, digitalisasi pertanian, serta pengembangan kewirausahaan bagi mahasiswa dan masyarakat.
Berkaitan dengan hal itu menurutnya, Faperta Unpatti tidak hanya menjadi institusi pendidikan, tetapi juga mitra strategis pemerintah daerah dan industri dalam membangun sektor pertanian yang tangguh.
“Ke depan, kami ingin setiap inovasi yang lahir dari kampus dapat menjawab kebutuhan nyata petani di Maluku. Pendidikan harus melahirkan solusi, bukan sekadar teori,” tegas Rektor.
Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerja Sama, dan Sistem Informasi Unpatti, Dr Ruslan HS Tawari, menuturkan bahwa selama enam dekade terakhir, Faperta telah menjadi saksi sekaligus pelaku akselerasi pembangunan pertanian di Maluku.
Ia juga menekankan pentingnya peningkatan riset potensi pertanian berbasis wilayah kepulauan, penguatan jejaring dengan pemerintah daerah, dan sinergi dunia industri.
“Transformasi digital dan kewirausahaan harus menjadi fokus dalam sistem pembelajaran pertanian kita,” tambahnya.
Saat ini Fakultas Pertanian Universitas Pattimura terus berinovasi dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan pengabdian kepada masyarakat melalui berbagai terobosan berbasis riset dan teknologi.
Memiliki sebanyak 82 dosen tetap, 31 telah bergelar doktor dan empat lainnya sedang menempuh studi S3 di dalam maupun luar negeri. Faperta juga mengembangkan sistem pembelajaran digital “AgroSmart Learning Platform” yang diakses oleh lebih dari 1.200 mahasiswa dari enam program studi untuk memperkuat literasi teknologi pertanian.
Pada bidang pengabdian masyarakat, Faperta memiliki lima desa binaan di Ambon, Haruku, Seram, dan Buru yang berfokus pada rehabilitasi lahan, pengembangan pupuk organik, dan diversifikasi pangan lokal. Program Sekolah Lapang Petani Cerdas (SLPC) juga telah melatih 120 petani muda tentang adaptasi iklim dan pertanian digital.
Dari sisi riset, Faperta menghasilkan lebih dari 60 publikasi ilmiah sejak 2020. Melalui kolaborasi dengan berbagai lembaga seperti Kementerian Pertanian, FAO, dan Bank Indonesia, Faperta Unpatti menegaskan perannya sebagai pusat akselerasi pertanian kepulauan yang menyiapkan SDM unggul sekaligus memperkuat pembangunan pertanian berkelanjutan di Maluku.
