Ambon, 11/10 (Antara Maluku) - Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy mengatakan masyarakat berharap lulusan Sekolah Menengah Umum Perikanan (SUPM) memiliki semangat berwira usaha serta mampu menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat.
"Sebagai upaya untuk mewujudkan hal itu secara nyata telah dituangkan dalam kebijakan pusat pendidikan kelautan dan perikanan yakni membangun unit produksi atau disebut dengan program teaching factory," kata Richard Louhenapessy di Ambon, Minggu.
Penerapan program ini merupakan suatu wadah nyata sebagai laboratorium wirausaha bagi para siswa, dan melalui program ini juga mereka dilibatkan secara langsung dalam keseluruhan proses wirausaha, mulai dari perencanaan, produksi, sampai dengan pemasaran.
Menurut Richard, besar harapan alumni SUPM dapat menjadi wirausaha yang mampu menciptakan masyarakat produktif dan memberi nilai tambah bagi masyarakat, bangsa dan negara.
"Sabtu, (10/10) kemarin kita telah melantik 205 siswa baru pada lembaga pendidikan ini, kurang lebih 40 persen berasal dari pelaku utama perikanan di Maluku, Provinsi Maluku Utara, maupun Provinsi Sulawesi Tenggara," katanya.
Indonesia sebagai negara kepulauan, dan secara khusus untuk Maluku didominasi wilayahnya oleh kelautan sehingga masa depan daerah ini dipastikan akan dibangun dari lautan.
Jadi tidak salah apabila pemerintah menetapkan Maluku sebagai Lumbung Ikan Nasional, yang merupakan peluang sekaligus tantangan bagi para alumni yang akan melanjutkan tugas pengabdiannya.
"Serentak dengan kebijakan pemerintah untuk menciptakan Indonesia sebagai poros maritim dunia dan tol laut sebagai karakteristik strategi pembangunan bangsa ini, maka lembaga pendidikan perikanan SUPM Negeri Waiheru betul-betul menempati posisi strategis untuk menjawab kebutuhan yang diharapkan pemerintah ke depan," ujar Richard.
Wali Kota juga berharap para almuni ini nantinya lebih banyak berorientasi pada upaya pengembangan sektor usaha, kurangi harapan dan keinginan yang lebih banyak menjadi birokrat.
Karena potensi pengembangan sektor usaha dengan potensi kekayaan alam yang dimiliki Maluku, Malut, dan Sulawesi Tenggara sangat terbuka besar dalam rangka pengembangan potensi dan kinerja para siswa.
Pada sisi lainnya, kepada orang tua murid juga diimbau memberikan perhatian semaksimal mungkin bagi anak-anak mereka selama mengikuti pendidikan di sini.
Kepala SUPM Negeri Waiheru Ambon, Ahmad Jays Elly menyatakan, para alumni yang bekerja pada sektor wirausaha memang belum terlalu signifikan.
Sejak didirikan tahun 1986, SUPM Negeri Waiheru telah menghasilkan 2.350 orang lulusan, dan 55,2 persen dari mereka yang bergerak dalam bidang swasta dalam maupun luar negeri.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 13,4 persen lulusan yang menjadi anggota TNI dan Polri, 12,4 persen diantaranya melanjutkan pendidikan dan sisanya 18,5 persen bergerak dalam bidang wirausaha.
Kondisi seperti ini juga dapat dimaklumi sebab membuka lapangan usaha baru, bukan saja membutuhkan keahlian dan ketrampilan khusus namun dibutuhkan dukungan modal yang memadai.
Lulusan SUPM Harus Miliki Jiwa Wirausaha
Minggu, 11 Oktober 2015 19:16 WIB