Ternate, 13/11 (Antara Maluku) - Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kota Ternate, Maluku Utara (Malut) mengkhawatirkan menumpuknya sampah di perairan Ternate, karena selain mengancam kelestarian lingkungan laut, juga mengancam keleselamatan transportasi laut.
Kepala DKP Kota Ternate Ruslan Biyan di Ternate, Jumat, mengatakan tumpukan sampah di perairan Ternate yang berada di dasar laut telah menutupi hamparan karang, sehingga sangat mengganggu fungsi terumbu karang sebagai tempat berkembangbiaknya ikan.
Selain itu, sampah yang menumpuk di karang itu bisa menutup peluang pengembangannya sebagai objek wisata bahari, karena terumbu karang yang kondisi seperti itu pasti tidak akan diminati wisatawan walaupun dilihat dari segi corak dan karakteristik terumbu karangnya cukup menarik.
Ia mengatakan, banyaknya tumpukan sampah di perairan Ternate tersebut, khususnya yang berada di permukaan air bisa membahayakan keselamatan transportasi laut, terutama jenis speedboat yang banyak beroperasi mengangkut penumpang dari Ternate ke Tidore dan Halmahera atau sebalikya.
Oleh karena itu, perlu ada langkah konkret dari pihak terkait termasuk masyarakat untuk mengatasi tumpukan sampah di perairan Ternate tersebut, di antaranya dengan mengangkat sampah-sampah itu melalui gerakan bersih laut.
Menurut Ruslan Biyan, langkah lainnya harus dilakukan untuk mengatasi tumpukan sampah di perairan Ternate adalah meningkatkan kesadaran masyarakat dan para pelaku usaha di Ternate untuk tidak membuang sampah secara sembarangan, terutama di tempat yang memungkinkan sampah itu terbawa ke laut.
Masyarakat di Ternate selama ini sering membuang sampah di kali mati, akibatnya ketika turun hujan sampah-sampah itu terbawa air ke laut, apalagi semua kali mati di Ternate yang bermuara di laut tidak dilengkapi dengan penyaring sampah.
Ia menambahkan, pemkot dan DPRD Ternat sebaiknya membuat regulasi mengenai sampah yang lebih tegas, terutama dari segi pemberian sanksi berat bagi masyarakat yang membuang sampah sembarangan, karena regulasi yang ada sekarang ini sepertinya tidak mendorong masyarakat untuk tertib dalam membuang sampah.