Ambon, 9/2 (Antara Maluku) - Polres Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease mengakui belum menerima laporan adanya penemuan dua jenazah yang dibungkus dalam karung dan dibuang di tepi jalan antara Dusun Hulung menuju Telaga Kodok, Kecamatan Leihitu (Pulau Ambon) Kabupaten Maluku Tengah sejak pekan lalu.
"Kami belum menerima laporan seperti itu dan kalau benar berarti kemungkinan sudah ditangani pihak Polsek, tetapi yang jelas akan dilakukan pengecekan secepatnya," kata Kasubag Humas Polres pulau Ambon dan pulau - pulau Lease, AKP Meity Yacobus di Ambon, Selasa.
Warga sekitar lokasi penemuan pada pekan lalu digegerkan dengan penemuan dua jenazah dalam karung yang dibuang di dalam semak belukar, namun identitas korban sejauh ini belun diketahui.
Dua jenazah yang sudah membusuk dan menebar aroma tidak sedap itu diduga merupakan seorang wanita dan pria. Namun, tidak ada satu pun identitas yang melekat pada kedua korban.
Menurut Meity, kasus serupa juga pernah terjadi beberapa tahun lalu, di mana warga menemukan kerangka jenazah seorang pria besar di dalam karung dan dibuang di hutan Dusun Mamua, Kecamatan Leihitu tetapi identitasnya tidak diketahui.
Salah satu warga Leihitu, Rahma Chyntia mengatakan penemuan jenazah tersebut membuat warga yang bekerja di Kota Ambon sulit mendapatkan angkutan ojek pada malam hari.
"Tidak ada pengojek yang berani mengantarkan ke Hitu, terutama kalau sudah sore menjelang malam hari karena mereka merasa takut bila melintasi daerah itu," katanya.
Sebab terjadi peristiwa penemuan jenazah seorang tukang ojek pada 2015 yang dibuang di sekitar lokasi kejadian, dan lebih dari sepuluh bulan kemudian sepeda motornya ditemukan di Pulau Seram karena dijual oknum pelaku pembunuhan.
Warga Leihitu berharap polisi bisa segera mengungkap kasus penemuan dua jenazah tersebut, baik identitas mereka maupun oknum pelaku yang diduga telah menghabisi nyawa kedua korban.
Polres Belum Terima Laporan Temuan Dua Jenazah
Rabu, 10 Februari 2016 5:40 WIB
Tidak ada pengojek yang berani mengantarkan ke Hitu, terutama kalau sudah sore menjelang malam hari karena mereka merasa takut bila melintasi daerah itu