Ambon, 15/2 (Antara Maluku) - Sebanyak 263 KK di Kecamatan Leitimur Selatan, Kota Ambon menerima bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) dari pemerintah pusat tahun 2016.
Pemerintah Pusat telah mengalokasikan anggaran PKH Kecamatan Leitimur Selatan pada triwulan ke empat tahun 2016, kata Kepala Bidang Ekonomi Sosial Budaya, Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappekot) Ambon, Chris Tukloy di Ambon, Senin.
"Tahun 2015 empat kecamatan di Ambon mendapatkan kucuran anggaran dari triwulan pertama sampai triwulan ketiga, dan pada triwulan ke empat ada penambahan untuk Kecamatan Leitimur Selatan, sehingga lima kecamatan telah menerima bantuan PKH," katanya.
Menurut dia, bantuan PKH kota Ambon telah diterima sejak tahun 2013, tetapi hanya diberikan kepada empat kecamatan, sedangkan kecamatan Letisel baru menerima bantuan di triwulan ke empat tahun 2015.
Berdasarkan basis data terpadu syarat untuk mendapatkan bantuan PHK adalah kecamatan yang memiliki penduduk miskin kurang lebih 400 KK atau 10 persen dari jumlah penduduk miskin keseluruhan.
"Tahap awal Kecamatan Leitimur Selatan tidak masuk dalam daftar penerima bantuan, tetapi setelah diajukan kembali dengan melihat pertimbangan 20 persen terendah keluarga miskin, maka Leitisel telah menerima bantuan," katanya.
Chris mengatakan, proses penyaluran anggaran tersebut sementara berjalan. Triwulan empat diberikan kepada lima kecamatan dengan total semua 1.607 Keluarga Sangat Miskin (KSM) total anggaran sebesar Rp826,1 juta.
Proses pengajuan PKH Kecamatan Leitisel berlangsung cukup lama, karena proses verifikasi data kemudian dilakukan peninjauan kembali ke lapangan sehingga dibutuhkan waktu enam bulan.
"Triwulan ke empat kucuran dana terbesar diberikan kepada Kecamatan Nusaniwe selanjutnya Sirimau, Kecamatan Leitisel, Baguala dan Teluk Ambon.
Kecamatan Nusaniwe lanjutnya, dikucurkan anggaran sebesar Rp236 juta kepada 491 KSM, Kecamatan Sirimau sebesar Rp203,2 juta untuk 417 KSM, Letisel Rp159,1 juta untuk 263 KSM, Baguala Rp122,2 juta dengan 236 KSM, dan Kecamatan Teluk Ambon Rp105,5 juta dengan 206 KSM.
Diakuinya, pemerintah menargetkan proses penyaluran bantuan rampung pertengahan Februari 2016, sehingga KSM dapat menggunakan bantuan dari pemerintah untuk memenuhi kebutuhan.
"Jumlah KSM setiap tahun selalu mengalami perubahan, dan diharapkan dengan bantuan ini jumlah KSM di Kota Ambon semakin berkurang bukan bertambah," katanya.
Dia menambahkan, para pendamping di lapangan harus melakukan pendataan terhadap KSM di setiap kecamatan, sehingga bantuan yang diberikan harus tepat sasaran.
"Pemerintah berharap yang menerima bantuan adalah benar warga miskin, jika di lapangan ditemukan ada warga yang bukn KSM tetapi mendapatkan bantuan PKH, maka masyarakat diharapkan untuk melaporkan kepada pemerintah," ujarnya.