Ambon, 8/6 (Antara Maluku) - Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas 1 Ambon membentuk Posko Angkutan Lebaran 2017 yang melibatkan pemangku kepentingan di daerah ini, untuk mengatur arus mudik dan arus balik penumpang agar tertib, lancar, aman dan nyaman.
Kepala Kantor KSOP Kelas 1 Ambon Capt Barlet, MM di Ambon, Kamis mengatakan pihaknya sudah membuat Surat Keputusan (SK) tentang Pembentukan Posko Angkutan Lebaran 2017.
"SK pembentukan Posko Angkutan Lebaran itu sudah dibuat tanggal 23 Mei 2017 dan mulai bekerja terutama di dua tempat, yakni Sekretariat Posko dan Pusat Posko yang ditempatkan di depan gedung terminal penumpang pelabuhan Ambon.
Posko tersebut mulai efektif beroperasi tanggal 10 Juni dan dijadwalkan berakhir pada 11 Juli 2017.
Ia menjelaskan, untuk kenyamanan dan pengamanan di pelabuhan, hal pertama yang disediakan adalah fasilitas terminal penumpang termasuk ruang pengantar dan pejemput.
Dari sisi pengawasan, KSOP Kelas 1 Ambon mengerahkan petugas pengamanan dan penertiban di Pelabuhan.
Menyangkut keterlibatan pihak lain pada Posko Angkutan Lebaran 2017, Capt. Barlet menyatakan ada 20 instansi yang berkontribus, antara lain Distrik Navigasi (Disnav) Kelas 1 Ambon, Pangkalan Armada Tual, Polsek Pelabuhan, Kantor Kesehatan Pelabuhan, Imigrasi, BMKG, Badan SAR, PT Pelindo IV Ambon, PT Pelni, ASDP, Jasa Raharja, Karantina, serta pelayaran-pelayaran umum di Kota Ambon.
Angkutan Lebaran merupakan agenda nasional.
Berdasarkan Instruksi Presiden, Kementerian Perhubungan pun mengatur kesiapan pelaksanaannya dan kemudian membentuk Posko Angkutan Lebaran Nasional 2017 yang berpusat di kantor kementerian di Jakarta.
Semua unit pelaksana teknis Kementerian Perhubungan yang ada di daerah membentuk posko terpadu yang melibatkan seluruh instansi berkepentingan dan mitra strategis lainnya, yakni para pelaku usaha yang terkait dengan kegiatan angkutan di perairan dan kegiatan kepelabuhanan.
"Kami sudah melakukan rapat koordinasi dengan mengundang semua stakeholder dan mitra strategis untuk membahasnya," kata Capt. Barlet.
Disinggung armada yang melayani, ia menyatakan ada tujuh armada nasional milik PT Pelni, 10 armada perintis regional dan 14 buah kapal lokal. Sarana dan prasarana di pelabuhan seperti fasilitas parkir kendaraan, lajur penumpang masuk ke dermaga, tempat duduk, AC, toilet menjadi tanggung jawab PT Pelindo IV Ambon.
Pokso Angkutan Lebaran 2017 disiagakan 24 jam dan wajib memberikan laporan ke Dirjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan di Jakarta, terutama mengenai aktivitas debarkasi dan embarkasi penumpang maupun kapal.
Disinggung tentang persiapan menghadapi puncak arus mudik dan arus balik, Capt. Barlet mengatakan puncak mudik diperkirakan pada 22-24 Juni sementara arus balik diperkirakan mencapai puncaknya pada 30 Juni-3 Juli.