Ternate, 16/10 (Antara Maluku) - Pemerintah Kabupaten Halmahera Barat (Halbar), Maluku Utara (Malut) berkomitmen untuk mengelola proyek panas bumi di kawasan Idamdehe.
"Ada keinginan Direktorat Panas Bumi Kementerian ESDM, agar potensi panas bumi di Halbar, khususnya di Idamdehe dapat dikelola dengan baik," kata staf ahli Bidang Pemerintahan Ismail Arifin usai pertemuan bersama dengan staf ahli bidang Kesejahteraan dan SDM di Ternate, Senin.
Menurut dia, keinginan Kementerian ESDM tersebut disampaikan Yahya Maulana, salah satu pejabat di lingkungan Direktorat Panas Bumi, saat bertatap muka dengan Pemkab Halbar di ruang kerja Asisten dua Setda Halbar, M Aulia Husin.
Sedangkan, untuk Kementerian ESDM mengharapkan Pemkab Halmahera Barat proaktif berkomunikasi dengan Kementerian yang dipimpin Ignasius Jonan Tersebut.
Ismail mengatakan, Kementerian ESDM sangat berkeinginan agar Panas Bumi dikelola, karena potensi panas bumi yang mengendap di Gunung Jailolo, masuk dalam proyek Nasional Kementerian ESDM, bahkan sudah pernah dilelang pada tahun 2010 lalu dimenangkan oleh PT Star Energy Geothermal.
Dia mengungkapkan, Kementerian ESDM menyiapkan dua opsi pengelolaan panas bumi di Halbar, karena opsi pertama menggunakan sumber modal asing atau sumber modal dalam negeri untuk mengelolah sumber energi terbarukan.
Ismail mengakui, sesuai keinginan Ketua Tim Direktorat Panas Bumi Kementrian ESDM, telah berdiskusi terkait keberlanjutan proyek pengelolaan 70 MW panas bumi yang terletak di Desa Idamdehe Kecamatan Jailolo, Kementerian ESDM juga sudah menerbitkan surat terkait pengembalian kontrak pengelolaan panas bumi Halbar dari PT Star Energy.