Ambon (ANTARA) - Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Maluku melakukan survei potensi baru energi panas bumi di Banda Besar Pulau Seram.
"Potensi panas bumi di Pulau Seram cukup besar, secara bertahap kita telah sampaikan ke Pak Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, saat melakukan kunjungan ke Provinsi Maluku awal Oktober 2024," kata Kepala dinas ESDM Maluku, Abdul Haris di Ambon, Minggu.
Ia mengatakan, pihaknya fokus penelitian panas bumi di beberapa titik di Pulau Seram khususnya di Banda Baru, Kecamatan Amahai.
"Kami telah sampaikan ke Pak Menteri ESDM, kalau bisa potensi panas bumi di Banda Baru kita dorong untuk menarik investasi energi, " katanya.
Selain panas bumi di Pulau Seram, juga ada potensi energi baru yang sementara dijalankan oleh PT Ormet Gheotermal Indonesia di Wapsalit, Kabupaten Buru.
"Kajian potensi panas bumi di Pulau Buru juga telah dilakukan dan hasilnya disampaikan ke Kementerian ESDM, dalam waktu dekat Kementerian ESDM, akan melakukan pelelangan investor yang akan mengembangkan," katanya.
Ia menyatakan energi panas bumi berpotensi menjadi andalan dalam transisi energi dari energi fosil menjadi Energi Baru Terbarukan (EBT).
Industri panas bumi ini memang memerlukan waktu yang panjang pada proses eksplorasi dan produksinya. Namun hasilnya dapat membantu kehidupan untuk masa mendatang.
Pengembangan dan pemanfaatan energi baru terbarukan termasuk energi panas bumi, terus diupayakan pemerintah guna mencapai target bauran energi nasional sebesar 23 persen yang berasal dari EBT pada tahun 2025.
Saat ini bauran energi Provinsi Maluku masih rendah, sesuai dengan Peraturan Daerah (Perda ) Provinsi Maluku Nomor 1 Tahun 2022 tentang Rencana Umum Energi Daerah Provinsi Maluku Tahun 2022-2050.
"Direncanakan pada tahun 2027 bauran energi di provinsi Maluku sudah mencapai 27 persen sekarang ini baru sekitar 17 persen itu pun gabungan-gabungan energi, " katanya.