Ambon, 19/10 (Antaranews Maluku) - Kapolesk Kecamatan Banda, Kabupaten Maluku Tengah, AKP Ricky Adi Prabowo membenarkan dua orang warga Pulau Ai tewas tenggelam saat mengambil air di embung-embung atau bak penampung tadah hujan.
"Korban yang ditemukan meninggal dunia adalah Rizal Latuconsina dan anaknya yang tenggelam dalam bak penampungan air pada Kamis, (18/10) sekitar pukul 17.00 WIT," katanya, saat dihubungi dari Ambon, Jumat.
Pulau Ai yang masuk Kecamatan Banda, Kabupaten Maluku Tengah merupakan pulau tersendiri yang kesulitan mendapatkan air bersih, sehingga pemerintah membangun emgung-embung atau bak penampung untuk menadah air hujan.
Air hujan yang tertampung ini biasanya dipakai masyarakat setempat untuk keperluan cuci dan kakus, tetapi tidak layak untuk dikonsumsi.
Menurut Kapolsek, kedua korban yang ditemukan saksi Mira Bursa tetapi sudah meninggal dunia ini telah dimakamkan.
Sementara Raja (jabatan kades) Pulau Ai, Aksin Ladusu mengatakan, warganya biasa mengambil air di embung-embung tersebut karena sulit mendapatkan air bersih.
"Masyarakat kesulitan mendapatkan air bersih karena musim kemarau saat ini dan persediaan air semakin menipis sehingga hanya mengandalkan air hujan untuk kebutuhan setiap hari," katanya.
Umumnya warga yang memiliki bak penampung air hujan berukuran 3 meter persegi dengan kedalaman antara 3 - 4 meter.
"Pemerintah membuat embung-embung pada 2015, tetapi kondisi air dalam bak penampung ini tidak layak untuk dikonsumsi karena sangat kotor, tetapi warga tetap memakainya untuk kebutuhan cuci dan kakus," tandas Aksin.
Embung ini juga bisa menjadi sarang penyakit karena tetap tergenang alias tidak mengalir.