Pemkab Aru Butuh Bus Bantuan Kementerian Perhubungan
Jumat, 24 September 2010 15:10 WIB
Pemerintah kabupaten Kepulauan Aru membutuhkan dua dari 10 unit bus bantuan Kementerian Perhubungan yang pengadaannya untuk menunjang kelancaran transportasi Sail Banda pada 24 Juli-17 Agustus 2010, kata Ketua Bappeda, Arens Uniplaitta.
"Kami akan meminta Gubernur Maluku, Karel Albert Ralahalu agar memberikan dua unit bus untuk dikelola Pemkab Kepulauan Aru karena fasilitas transportasi darat tersebut dibutuhkan dalam rangka menunjang kegiatan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan sosial," katanya, di Ambon, Jumat.
Arens mengemukakan, Pemkab Kepulauan Aru membutuhkan bus tersebut antara lain untuk mengangkut para siswa dari asrama pelajar berkapasitas 2.000 orang yang ditargetkan rampung pembangunannya pertengahan 2011.
Selain itu, dipercayakan untuk menjadi tuan rumah penyelenggara MTQ tingkat provinsi Maluku dijawdalkan Juni-Juli 2011. Tenggat waktu perhelatan MTQ bersamaan dengan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) program Percepatan Pembangunan Wilayah Perbatasan (P2WP) Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal di Dobo, ibu kota kabupaten Kepulauan Aru.
"Kami juga sedang memperjuangkan agar penyelenggaraan kejuaraan tinju nasional (Kejurnas) 2011 diselenggarakan di Dobo. Jadi dua unit bus tersebut strategis dalam mendukung kelancaran transportasi," ujar Arens.
Pertimbangannya bus tersebut berkapasitas 21 tempat duduk dan dilengkapi alat pendingin yang telah didisain bisa mengangkut hingga 50 orang karena telah disediakan tempat pegangan bagi penumpang yang berdiri.
"Jadi Gubernur Maluku diharapkan memberikan dua dari 10 unit bus tersebut yang juga dimanfaatkan untuk menunjang kelancaran transportasi peserta peringatan HUT Proklamasi RI ke-65 di Kisar, kabupaten Maluku Barat Daya pada 17 Agustus 2010," katanya.
Sebelumnya Kadis Perhubungan Maluku, Benny Gaspersz mengatakan, 10 unit bus tersebut akan dijadikan sarana penunjang transportasi khusus pariwisata di daerah ini.
"Pengelolaannya akan diserahkan kepada swasta yang dianggap layak dan mampu untuk melayani sejumlah rute yang terdapat objek-objek wisata Pulau Ambon seperti pantai Natsepa, Liang, pemandian air panas alam Tulehu atau Namalatu dan Pasir Putih desa Alang," katanya.
Rencana pengoperasian bus guna melayani rute khusus seperti ini sekaligus bisa menjawab keluhan Asosiasi Perjalanan Wisata (Asita) Maluku tentang minimnya sarana angkutan khusus menuju lokasi wisata yang menyebar di Pulau Ambon.
Selain itu juga akan mengoperasikan beberapa unit bus tersebut untuk membantu anak sekolah dan mahasiswa yang belakangan ini mengeluh akibat tidak dilayani supir angkutan umum.
"Saat ini banyak keluhan masyarakat kalau anak mereka yang bersekolah tidak dilayani supir angkot sehingga kita harapkan bisa teratasi lewat pengoperasian bus milik pemerintah," ujar Benny.