Jakarta (ANTARA) - Polisi Metropolitan Seoul masih menelusuri dugaan pendiri YG Entertainment, Yang Hyun-suk, memfasilitasi layanan prostitusi untuk para investor asal Thailand dan Malaysia--yang juga melibatkan mantan personel boy grup BIGBANG, Seungri.
Seperti dilansir Soompi, pada Selasa (28/5), polisi mengatakan penelusuran kasus salah satunya mempertimbangkan laporan investigasi pihak stasiun televisi MBC dalam program "Straight".
Untuk itu, mereka mencoba menghubungi pihak MBC untuk memeriksa fakta-fakta sekaligus meminta kerja sama.
"Untuk keperluan identifikasi dan investigasi, kami memerlukan kerja sama dari perusahaan penyiaran. Setelah memeriksa fakta-fakta kami akan melakukan investigasi," kata seorang sumber yang tak disebutkan namanya.
Seperti dikutip dari Korea Times, dalam program itu, seorang saksi melaporkan Hyun-suk bersama dua investor asing dari Thailand dan Malaysia, makan malam di sebuah restoran Korea kelas atas di Gangnam, Seoul selatan pada Juli 2014.
Saat itu, ada 25 wanita yang juga hadir termasuk lebih dari 10 PSK dari sebuah tempat hiburan yang pemiliknya memiliki hubungan dekat dengan para pejabat YG.
Setelah makan malam, Hyun-suk memesan kamar VIP di klub populer NB-- dia disebut sebagai pemilik de facto klub itu.
"Sehari sebelumnya, ada pertemuan dengan investor asing di restoran steak bergaya Korea dan para investor memilih para wanita pilihan mereka. Hari berikutnya, para wanita datang ke makan malam," kata saksi itu.
Bantahan YG dan Low
Menanggapi hal ini, pihak YG Entertainment membantah dugaan Hyun-suk memfasilitasi jasa prostitusi.
"Klaimnya keliru. Meskipun Hyun-suk ada di sana, dia diundang seorang kenalan. Tidak pernah ada permintaan layanan apapun (di sana)," tutur pihak YG.
Hal senada juga diungkapkan pebisnis asal Malaysia, Jho Low yang namanya ikut tersangkut dalam kasus ini. Dia membantah Hyun-suk meminta layanan prostitusi untuk dirinya.
Low mengenal Hyun-suk dari PSY, yang sebelumnya bernaung di bawah YG Entertainment.
"Dia (Low) tidak pernah terlibat, atau tidak mengetahui, perilaku apa pun yang dituduhkan dalam laporan MBC 'Straight'," kata juru bicara Low.
Aksi boikot musik YG
Sebagai respon atas kasus ini, komunitas musik online memboikot semua musik keluaran YG Entertainment.
"Sejak Januari dimulai dengan skandal Burning Sun, ada begitu banyak insiden yang melibatkan selebritas yang terlibat dalam tindakan tidak etis. Seiring dengan insiden itu, YG Entertainment selalu disebutkan," kata komunitas itu.
"Kami menyimpulkan YG telah gagal memenuhi reputasinya sebagai pemimpin di dunia Komunitas K-pop. Jadi mulai hari ini, kami tidak akan membeli atau mendengarkan musik yang dibuat oleh agensi itu," imbuh mereka.
Dugaan CEO YG fasilitasi prostitusi hingga aksi boikot musik YG
Kamis, 30 Mei 2019 11:11 WIB