Ambon (ANTARA) - Balai kesehatan mata Ambon -Vlissingen menerapkan teknik fakoemulsifikasi yaitu teknik operasi mata katarak terbaru menggunakan sebuah alat khusus atau laser katarak.
"Mulai tahun 2019 kita menerapkan teknik operasi fakoemulsifikasi untuk proses operasi mata khususnya katarak," kata Kepala Balai Kesehatan Mata Ambon Vlissinge, Daniel Siegers di Ambon, Jumat.
Ia mengatakan, katarak secara medis tidak diobati dengan obat-obatan, melainkan harus dilakukan tindakan pembedahan atau operasi katarak. Operasi katarak sangat disarankan ketika penglihatan sudah terganggu dan juga mengganggu aktivitas sehari-hari.
"Dengan teknologi operasi katarak yang sangat modern ini, tidak perlu menunggu lama atau menunggu katarak menjadi matang sebelum dilakukan operasi," katanya.
Daniel menjelaskan, mengatasi masalah kebutaan akibat katarak dari waktu ke waktu dilakukan peningkatkan pelayanan operasi katarak, yang dahulu dimulai dengan teknik pengangkatan lensa secara manual dan tidak dilakukan pemasangan lensa, sehingga penderita harus menggunakan kacamata yang tebal.
Selain itu teknik jahitan yang sayatan dibuat lebar dan harus dijahit kembali, kemudian teknik "smal Incision" katarak tanpa jahitan untuk proses memasukan lensa.
"Dan saat ini dimulai teknik operasi baru fakoemulsifikasi lebih aman dibandingkan dengan operasi katarak lainnya, karena memiliki sayatan yang lebih keci sehingga dapat mempercepat periode penyembuhan," katanya.
Ia mengakui, teknik operasi fegoelmusifikasi mulai dilakukan di sejumlah negara maju. Kota Ambon juga mulai diterapkan agar masyarakat yang mengalami gangguan kesehatan mata dapat dilayani di balai kesehatan mata.
"Pasien yang mengalami gangguan mata dapat dilayani di balai kesehatan mata untuk perawatan jalan dengan pelayanan BPJS kesehatan, pasien tidak hanya warga kota Ambon tetapi juga warga kabupaten dan kota lain di Maluku," ujarnya.
Dia mengatakan, kunjungan pasien rata-rata setiap hari mencapai 70 hingga 100 orang, jumlah ini mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya.
"Per hari rata-rata 70-100 pasien yang melakukan pengobatan, terkadang bisa mencapai 125 - 200 orang di waktu tertentu. Peningkatan kunjungan pasien setiap waktu karena tingkat kepercayaan masyarakat pada Balai ksehatan mata Ambon Vlissingen semakin baik," kata Daniel.
Balai kesehatan mata Ambon - Vlissingen terapkan teknik fakoemulsifikasi
Jumat, 5 Juli 2019 14:30 WIB