Ambon (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Ambon mendata kerusakan fasilitas umum akibat gempa bumi 5,2 magnitudo yang mengguncang Ambon, Kamis (10/10).
Kerusakan dan kerugian infrastruktur pemerintah dan umum akibat gempa sebanyak enam unit yakni dua unit kantor pemerintah Ambon Music Office dan kantor meterologi Perindag, kata Kepala BPBD Demmi Paais, Senin.
Fasilitas pendidikan satu unit yakni sekolah di perumnas Poka, fasilitas umum yakni IGD RSKD Nania, balai kesehatan mata Ambon - Vlissingen Passo serta pertokoan Maluku City Center.
Kerusakan infrastruktur pemerintah yakni pada bangunan dua lantai yang sebagian amblas dan saat ini masih dalam penilaian kerusakan oleh tim Dinas PUPR.
Fasilitas pendidikan mengalami retak dinding, sedangkan fasilitas kesehatan dan pertokoan plafon amblas dan belum dilakukan penanganan.
Demmi menjelaskan, kerusakan pemukiman masyarakat sebanyak 656 rumah warga rusak dan juga belum dilakukan penanganan.
"Rumah warga yang rusak saat ini masih didata kerusakan ringan, sedang dan berat, total rumah yang terdata 656 unit rumah," katanya.
Sementara itu data korban jiwa akibat gempa berkekuatan 5,2 SR yakni satu korban meninggal dunia yaitu Vincent Ananto (13) dan 24 korban luka-luka.
Korban luka-luka dengan rincian empat orang dirawat di RS, 10 orang dirawat di rumah dan 10 lainnya menjalani rawat jalan.
"Data yang disampaikan ini merupakan data yang akan terus diupdate melalui kepala desa, lurah dan raja," katanya.
BPBD Ambon data kerusakan fasilitas umum akibat gempa magnitudo 5,2
Senin, 14 Oktober 2019 15:01 WIB