Ternate (ANTARA) - Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Maluku Utara (Malut) intensif mengawasi kebutuhan pangan, khususnya masa kadaluwarsa menjelang Natal dan Tahun Baru 2019, menyusul meningkatkan peredaran makanan dan minuman di berbagai sentra perdagangan.
"Tentunya dalam rangka Natal dan Tahun Baru, BPOM melakukan pengawasan rutin di Sofifi dengan melaksanakan intensifikasi pengawasan pangan yang dilakukan sejak awal Desember dan saat ini masih terus dilaksanakan sampai dengan pekan kedua Januari 2020 di beberapa kabupaten/kota sesuai kajian risikonya," kata Kepala BPOM Malut, Sarinah dalam pernyataan diterima ANTARA di Ternate, Senin.
Selain itu, kata dia, dari hasil pengawasan yang telah dilaksanakan masih ditemukan pangan kedaluwarsa dan rusak, namun jumlah dan jenisnya sudah tidak signifikan.
Bahkan, dalam pengawasan berbagai produk kedaluwarsa itu, kata Sarinah, jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, telah mengalami penurunan.
Namun demikian diharapkan masyarakat tetap menjadi konsumen yang cerdas, dengan melakukan Cek Kemasan, Label, Izin edar dan Kadaluarsa (CekKLIK) sebelum membeli atau mengonsumsi produk agar pangan yang dikonsumsi adalah pangan yang aman, bemutu dan berkhasiat.
Dia mengakui, dengan luas wilayah Malut yang luas dan sulitnya dijangkau menjadi kesempatan untuk tumbuhnya lokasi perdagangan baru semakin terbuka.
Adapun lingkungan strategis yang mempengaruhi peran Balai POM di Sofifi -- Ibu Kota Provinsi Malut - dengan laju pertumbuhan penduduk yang cukup signifikan terutama pada kabupaten Halmahera Tengah, Halmahera Timur, Pulau Morotai, dan Kota Ternate yakni semakin bertambahnya jumlah penduduk sehingga permintaan terhadap produk obat dan makanan juga akan semakin meningkat.
"Jika permintaan terhadap produk obat dan makanan semakin meningkat, maka penawaran dari produk juga akan meningkat, dan hal ini akan menjadi tantangan Balai POM di Sofifi dalam melakukan pengawasan," demikian Sarinah.