Ternate (ANTARA) - Dinas Sosial (Dinsos) Kota Ternate, Maluku Utara (Malut) fokus dalam memprioritaskan penyaluran Program Keluarga Harapan (PKH) bagi masyarakat tidak mampu, karena daerah belum memutuskan program baru dalam mengentaskan kemiskinan.
Kepala Dinsos Kota Ternate, Burhanuddin Abdul Kadir di Ternate, Sabtu, mengatakan dengan adanya efisiensi anggaran pada semua SKPD, maka Dinsos masih melanjutkan program sebelumnya karena tidak semua program bisa terakomodir.
"Sehingga, kita telah menghilangkan program-program lainnya dan memprioritaskan program 2020," kata Burhanuddin.
Untuk program 2020 ini, Burhanuddin mengatakan akan fokus pada PKH dan Himpunan Bank Negara (Himbara), karena program ini merupakan program nasional yang harus dilaksanakan.
Sedangkan dana transfer dengan angkanya bervariasi dan tidak menyentuh, karena dilihat dari graduasi dan anggaran yang diterima masih sama dengan anggaran sebelumnya yakni Rp 7 miliar.
"Memang untuk dana sudah dicairkan ke keluarga penerima manfaat itu, artinya sudah lulus berarti mereka sudah dianggap berhasil," katanya.
Untuk kegiatan PKH pada 2019 bervariatif untuk Kecamatan Batang dua sebanyak 249 orang, yang diperuntukan bagi SD sebanyak 153 siswa, SMP 94 siswa dan SMA 109 penerima.
Dia mengemukakan, ada bantuan bagi wanita hamil sebanyak satu orang, apras 73 orang dan Lansia 48 orang, jadi yang terima hanya Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
Sedangkan, jumlah KPM pada 2019 berjumlah 2.215 jiwa dengan total bantuan yakni Rp7,81 juta yang diterima lewat Bank Rakyat Indonesia (BRI) sesuai masing - masing rekening.
Sementara itu, untuk 2020, Burhanuddin mengaku belum bisa memastikan sebab anggaran tersebut harus menunggu pagu baru.
"Nantinya ini akan bergeser, bahkan pengurusannya juga bisa bergeser, akan tetapi, untuk anggaran tersebut belum berubah dengan nilainya masih seperti 2019," katanya.