Ambon (ANTARA) - Wakil Menteri (Wamen) Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) John Wempi Wetipo menilai kondisi jalan di Kei Besar, Kabupaten Maluku Tenggara (Malra) memprihatinkan, sehingga upaya pemerintah daerah ini dalam membangun infrastruktur jalan di wilayah tersebut perlu didukung pemerintah Pusat.
Siaran pers yang diterima Antara di Langgur, Selasa, menyatakan hal itu dikatakannya setelah berkunjung dan menyusuri jalan di Pulau Kei Besar pada Minggu (19/07) bersama BupatiMalra, M. Thaher Hanubun, Anggota DPR - RI, Komarudin Watubun, Jajaran OPD Pemkab Malra, dan unsur TNI/Polri.
"Saya lihat sendiri kondisi jalan di Kei besar ini sangat memperhatikan. Situasi kita yang ada di sini sama seperti yang ada di Papua dan Aceh, di mana tempat saya pergi kondisi jalannya hampir sama," kata Wamen.
Ia mengakui sudah ada beberapa surat dan dokumen terkait pembangunan ruas jalan Kei Besar yang ditunjukkan Bupati, di mana dalam dokumen itu sudah ada catatan dari Menteri PUPR dan Dirjen Bina Marga.
Selain itu, ada kebijakan yang sudah masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) yang mencakup jalan trans Kei Besar.
"Sudah lama sekali Kei Besar tidak dibangun, padahal daerah ini adalah garda terdepan yang mengawal batas wilayah Indonesia. Jadi, saya pikir ini adalah salah satu pintu gerbang yang wajib dibangun oleh negara," ujar Wamen.
Menurut dia, negara berkewajiban melihat kesulitan masyarakat yang ada di Maluku Tenggara dengan membangun akses dan konektivitas di wilayah ini.
"Dengan kehadiran saya, juga dapat memberi semangat kepada Bupati dan jajarannya di sini memperjuangkan pembangunan di Kei Besar," katanya.
Wamen mengakui, Kementerian PUPR pada 2020 memiliki anggaran Rp120 triliun, hanya saja adanya COVID-19 maka ada refocusing anggaran terkait, di mana ada pemotongan sebesar Rp46 triliun yang digunakan untuk penanganan wabah tersebut.
Oleh karena itu, banyak kegiatan yang seharusnya dilaksanakan pada 2020 harus tertunda, tetapi diharapkan bisa terlaksana di 2021.
Ia juga berharap masyarakat di Kei Besar bersabar, karena pembangunan infrastruktur perlu waktu, tidak bisa berlangsung sekejap mata.
"Sama seperti kita berkebun dan menanam, besoknya kita panen, itu hal yang tidak mungkin. Kita membutuhkan pergumulan, uang, dan saya pikir upaya yang dilakukan Bupati Malra untuk membangun daerah sesuai amanah pemerintah pusat sudah sangat luar biasa," tandas Wamen.