Ambon (ANTARA) - Para penjual pernak-pernik tahun baru mulai ramai bermunculan di Kota Ambon dengan menjajakan berbagai benda seperti terompet, petasan dan kembang api.
"Setiap tahun kami selalu berjualan disini, karena ini pusat keramaian," kata salah satu penjual, Maria (40) di kawasan Pantai Losari Kota Ambon, Jumat.
Ia menjual berbagai jenis kembang api, petasan, terompet hingga hiasan perayaan tahun baru lainnya mulai dari Rp5 ribu hingga Rp750 ribu, tergantung jenis dan ukuran.
"Kalau anak-anak biasanya beli kembang api, petasan banting dan kretek, perayaan Natal kemarin juga banyak yang beli kembang api besar yang harganya Rp50 ribu," katanya.
Menurut Maria puncak penjualan petasan dan kembang api biasanya pada 31 Desember mengingat perayaan malam tahun baru dilaksanakan pada malam hari.
"Tak jarang ada perusahaan atau kantor-kantor yang beli dalam jumlah banyak, sekali beli bisa Rp500 ribu," katanya.
Sementara itu penjual terompet dan hiasan untuk perayaan tahun baru lainnya, Igo (33) mengaku hingga H-4 perayaan malam Tahun Baru 2025 ini, terompet dagangannya sudah terjual sebanyak 50 .
"Sudah satu minggu berjualan disini, biasanya ada empat sampai lima pembeli setiap hari, harganya pun bervariasi mulai dari Rp20 ribu sampai Rp35 ribu untuk terompet," katanya.
Sedangkan untuk bando karakter 2025 dijual seharga Rp25 ribu.
"Untuk bando biasanya laku keras pada malam tahun baru, harganya bisa naik sampai Rp30 ribu," tuturnya.
Beberapa lokasi penjualan pernak pernik malam tahun baru di Kota Ambon yakni kawasan Waihaong hingga sekitar Masjid Raya Al Fatah Ambon, Pasar Mardika, kawasan Passo, Poka hingga di depan pusat perbelanjaan MCM Kota Ambon.
Karena banyaknya lapak penjual pernak-pernik perayaan mala tahun baru di Ambon, seorang pembeli Fatih (23) mengaku tak kesulitan mendapatkan pernak-pernik untuk dipakai pada malam 31 Desember nanti.
"Jadi pesta malam tahun baru kita tidak sunyi, selain bakar-bakar jagung dan ayam, kita beli kembang api dan pernak-pernik lainnya," ucapnya.