Ambon (ANTARA) - Pendapatan Asli Daerah (PAD) Museum negeri Siwalima Ambon pada 2020 tidak mencapai target yang ditetapkan sebesar Rp20 juta.
"Targetnya Rp20 juta, tetapi sampai akhir Desember 2020 hanya terealisasi 76,16 persen atau Rp15,22 juta," kata Kepala Museum Siwalima Ambon, Jean Esther Saiya di Ambon, Selasa.
Awalnya, target PAD Museum Siwalima untuk 2020 ditetapkan sebesar Rp30 juta, tapi kemudian direvisi ulang Pemprov Maluku menjadi Rp20 juta.
Turunnya hasil PAD, kata Jean, adalah dampak pandemi COVID-19. Museum Siwalima sempat ditutup selama periode April-Juni 2020 sehubungan dengan imbauan pemerintah setempat untuk menghindari penyebaran virus corona.
"Pemerintah telah merevisi target PAD dari Rp30 juta menjadi Rp20 juta. Tetapi, adanya pandemi COVID -19 mempengaruhi angka kunjungan yang ternyata tidak sebanyak tahun-tahun sebelumnya," ujar Jean.
Jumlah kunjungan ke Museum Siwalima sepanjang 2020 sebanya 6.414 orang, terbanyak adalah pengunjung untuk kategori umum yakni 2.797 orang, disusul pelajar TK 1.136 orang dan pelajar SD 1.143 orang.
Kunjungan terbanyak terjadi pada periode Januari-Maret 2020 yang didominasi oleh pengunjung kalangan pelajar TK dan SD, kemudian saat pelaksanaan Pameran Alat Musik Tradisional Nusantara pada 10-25 November 2020.
Pameran Alat Musik Tradisional Nusantara turut mendongkrak angka kunjungan ke Museum Siwalima sebanyak 1.505 orang.
"Total pengunjung 6.414 orang, termasuk pengunjung untuk pameran virtual Dari Maluku untuk Indonesia yang kami laksanakan pada Agustus 2020. Namun, itu tidak memberikan pemasukan untuk PAD," kata Jean.
Dikatakannya lagi, PAD Museum Siwalima untuk 2021 ditetapkan sebesar Rp33 juta. Untuk mencapai target PAD pihaknya berencana menggelar beberapa kegiatan yang melibatkan pelajar SD-SMA.
"Ada beberapa kegiatan yang rencananya akan kami laksanakan, misalnya belajar alat musik di museum, kemudian kegiatan vlogger dan pameran virtual," tandas Jean.
PAD Museum Siwalima Ambon 2020 tidak capai target
Rabu, 3 Februari 2021 10:44 WIB