Ambon (ANTARA) - Cuaca ekstrem yang sering terjadi, serta kondisi alat angkutan seperti kapal hingga perahu bermesin harus diperhatikan masyarakat di Maluku sebelum berlayar guna menghindari terjadinya kecelakaan di tengah laut.
"Tim Rescue Unit Siaga SAR Dobo Minggu (14/3) berhasil mengevakuasi 15 orang penumpang KM. Selai Kubang di perairan Dobo, di mana kapal naas itu mengalami patah kemudi akibat hantaman gelombang tinggi," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Basarnas Ambon, Mustari di Ambon, Senin.
Dari 15 penumpang dan ABK dalam kapal yang berlayar dari Desa Beltubur menuju Dobo, Ibu Kota Kabupaten Kepulauan Aru itu terdapat empat orang balita yang berusia antara satu tahun hingga enam tahun.
Menurut dia, bila kondisinya tidak memungkinkan untuk melakukan perjalan laut maka sebaiknya dihindari sambil menunggu cuaca membaik, apalagi kalau sudah ada larangan berlayar dari BMKG.
Sebab sudah banyak terjadi peristiwa kapal yang mengalami patah kemudi dan terombang-ambing di laut.
Khusus untuk kejadian yang menimpa KM. Selai Kubang, pihak SAR menerima informasi awal dari salah satu keluarga korban bernama Beni pada Minggu, (14/3) sekitar pukul 21:50 WIT.
Mendengar informasi ini, pukul 22:10 WIT, tim siaga SAR Dobo menggunakan Speed Boat milik Dinas Perhubungan Laut Kepulauan Aru beserta unsur potensi SAR dikerahkan menuju lokasi guna melaksanakan operasi pada Koordinat diduga 05°51.131’ S - 134°16.905’ E, Heading 155° arah Selatan dari Pelabuhan Dobo.
Pukul 23:50 WIT, kapal naas itu berhasil ditemukan Tim SAR gabungan pada koordinat 05°50.995’ S - 134°17.828’ E dengan 15 orang penumpang dalam keadaan selamat.
Mereka selanjutnya dievakuasi ke Speed Boat Pol Airud KP.XVI-2004 Dit Pol Airud Polda Maluku/Pos Kepulauan Aru untuk dibawa menuju Dobo.