Jakarta (ANTARA) - Tim sepak bola Jerman berjalan meninggalkan lapangan pada menit ke-85 saat berlangsungnya laga persahabatan pra-Olimpiade melawan Honduras, Sabtu, setelah Jordan Torunarigha mengalami pelecehan rasis. Pertandingan terhenti karena perilaku tidak terpuji.
"Pertandingan berakhir lima menit lebih awal dengan skor 1-1. Para pemain Jerman meninggalkan lapangan setelah Jordan Torunarigha dilecehkan secara rasial," tulis Asosiasi Sepak Bola Jerman (DFB) dalam akun Twitter, seperti dikutip AFP, Sabtu.
Pelatih kepala Jerman Stefan Kuntz pun membela anggota skuadnya yang berusia 23 tahun itu atas perilaku rasis tersebut.
"Ketika salah satu pemain kami dilecehkan secara rasial, maka bermain bukan lagi pilihan," kata Kuntz melalui akun Twitter DFB.
Baca juga: Winger Inggris Saka keluhkan facebook, twitter & instagram belum serius cegah rasisme
The game has ended 5 minutes early with the score at 1-1. The Germany players left the pitch after Jordan Torunarigha was racially abused.#WirfuerD #Tokyo2020 pic.twitter.com/D85Q63Ynr9
— Germany (@DFB_Team_EN) July 17, 2021
Sementara itu, Federasi Sepak Bola Honduras, melalui akun Twitter mereka, mengatakan bahwa situasi itu terjadi karena "kesalahpahaman di lapangan."
Pada Februari 2020, bek tengah Hertha Berlin Torunarigha dikeluarkan dari lapangan karena bereaksi terhadap dugaan cemoohan bernada rasisme dari penggemar Schalke saat kalah di Piala Jerman.
Dalam kejadian tersebut, Torunarigha yang merupakan keturunan Nigeria itu mengambil sebuah botol air dan membantingnya ke tanah sebelum dihadiahi kartu merah karena pelanggaran kartu kuning kedua.
Baca juga: Buntut kalah di final Euro 2020, Southgate jijik terhadap tindakan rasis kepada pemain Inggris
Baca juga: Sudah gagal juara, Inggris diselidiki UEFA terkait rusuh final Euro 2020